Demo Rusuh di Bawaslu Settingan, Polisi Sita Amplop Isi Uang dari Perusuh

Rabu, 22 Mei 2019 | 13:04 WIB
Demo Rusuh di Bawaslu Settingan, Polisi Sita Amplop Isi Uang dari Perusuh
Jalan Wahid Hasyim rusuh (Suara.com/ Fakhri Fuadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mabes Polri menduga massa yang melakukan aksi unjuk rasa dan membuat kericuhan di sejumlah titik di Jakarta, Selasa (21/5) malam hingga Rabu (22/5/2019), adalah massa bayaran.

"Dugaan sementara, massa yang datang dari luar Jakarta. Kami juga menemukan beberapa amplop berisi uang," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu.

Iqbal tidak merinci betapa banyak uang yang ada di dalam amplop yang disita dari para perusuh tersebut.

"Kami belum tahu, kami tidak membukanya," katanya.

Baca Juga: Tangkap 62 Orang, Polri: Provokator Kerusuhan Adalah Warga Luar Jakarta

Polri juga menduga beberapa insiden yang menyebabkan kericuhan merupakan setting-an dan massa anarkis itu diduga merupakan massa bayaran.

"Bukan peristiwa spontan tapi by design,settingan. Diduga ini massa settingan, massa bayaran untuk menciptakan rusuh," jelas Iqbal.

Ia menjelaskan kronologis peristiwa kerusuhan yang terjadi di sejumlah titik di Jakarta.

"Pada Selasa (21/5) pukul 10 pagi massa melakukan aksi damai di Kantor Bawaslu hingga pukul 21.00 WIB setelah massa melakukan salat Tarawih," katanya.

Namun, sekitar pukul 23.00 WIB, ada massa yang berulah anarkis dan provokatif serta berusaha merusak berrier dan merusak petugas.

Baca Juga: Saat Jakarta Kerusuhan 22 Mei, Ini yang Dilakukan Prabowo Rabu Ini

"Sesuai SOP sudah tidak ada lagi massa yang melakukan aksi, namun massa itu yang berada di ruas jalan di Jalan Sabang dan Wahid Hasyim bukannya kooperatif tapi menyerang petugas (lempar batu, molotov, petasan ukuran besar). Massa itu sangat brutal," jelas Iqbal.

Polri terus mengimbau agar massa membubarkan diri hingga pukul 03.00 WIB dini hari.

"Mereka tak kunjung kooperatif, sehingga terpaksa kita dorong agar massa bubar," ujarnya.

Ketika polisi sedang mengamankan massa yang brutal di Tanah Abang, muncul massa anarkis lain di Jalan Sabang, Jakpus, dan Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat.

"Pada saat bersamaan pukul 03.00 WIB ada 200 massa di KS tubun. Diduga massa sudah disiapkan dan disetting," kata Iqbal.

Dari beberapa peristiwa tersebut, kata dia, berbagai data sudah didapat. Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, mayoritas dari luar Jakarta, persisnya dari Jawa Barat, Banten dan ada dari Jateng.

REKOMENDASI

TERKINI