Suara.com - Politisi Partai Demokrat Andi Arief meminta agar capres nomor urut 01 Jokowi dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu dan berdamai. Pasalnya, Pemilu 2019 telah menyebabkan terjadinya kerusuhan di Jakarta hingga menelan korban jiwa.
Hal tersebut diungkapkan melalui akun Twitter @andiarief_. Andi Arief meminta Jokowi dan Prabowo bertanggungjawab atas kerusuhan yang terjadi sebagai dampak dari persaingan dalam kontestasi politik di Pilpres 2019.
"Pak Prabowo dan Pak Jokowi yang terhormat, sampai kapan korban 'nyawa rakyat' yang bisa melunakkan hati untuk bapak berdua bertemu? Korban nyawa ini akibat persaingan antara bapak berdua. Terbuat dari apa hati bapak berdua?" kata Andi Arief seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/5/2019).
Andi Arief meminta kepada seluruh petinggi partai dan elit politik untuk turun tangan mendamaikan kerusuhan yang terjadi. Sehingga tidak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan.
Baca Juga: Demo 22 Mei Telan Nyawa, Putri Gus Dur Minta Prabowo Kendalikan Pendukung
Solusi yang bisa ditempuh untuk kembali mendinginkan situasi diyakini oleh Andi Arief dengan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto. Andi Arief meminta agar keduanya bisa segera bertemu.
"Korban nyawa sudah terjadi, para petinggi dan elite politik dari 01 dan 02 terbius menikmati tawuran rakyat melawan aparat. Tak ada satu pun yang bicara. Pak Jokowi dan Pak Prabowo matikan televisi, bertemulah," ungkap Andi Arief.
Untuk diketahui, sebanyak 6 orang tewas karena kerusuhan di sebagian wilayah Jakarta. Kerusuhan itu buntut dari aksi demo bawaslu 22 Mei, Selasa (21/5/2019). Keenam korban tewas itu dirawat di Rumah Sakit Tarakan, Rumah Sakit Pelni, Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Angkatan Laut Mintoharjo.