Demo 22 Mei Telan Nyawa, Putri Gus Dur Minta Prabowo Kendalikan Pendukung

Rabu, 22 Mei 2019 | 11:46 WIB
Demo 22 Mei Telan Nyawa, Putri Gus Dur Minta Prabowo Kendalikan Pendukung
Massa melakukan perlawanan ke arah petugas di depan kantor Bawaslu di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (21/5). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putri keempat Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid meminta Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk bisa mengendalikan para pendukungnya yang ikut aksi unjuk rasa.

Hal itu disampaikannya menyusul terjadinya kerusuhan demo Bawaslu pada Selasa hingga Rabu (22/5/2019) dini hari yang menelan enam korban jiwa. 

"Pak Prabowo, bang Sandi dan termasuk bang Dahnil dan kawan-kawan wajib mengendalikan proses menyampaikan aspirasi dari kelompok anda," kata Alissa melalui akun Twitter @AlissaWahid pada Rabu (22/5/2019).

Cuitan Alisa Wahid soal aksi demo 22 Mei di Bawaslu berujung rusuh. (Twitter).
Cuitan Alisa Wahid soal aksi demo 22 Mei di Bawaslu berujung rusuh. (Twitter).

Alissa menganggap bahwa seorang pemimpin bukan hanya bertugas untuk meminta pengikutnya untuk melakukan apa yang diinginkannya. Akan tetapi pemimpin tersebut juga harus bisa mengendalikan proses.

Baca Juga: Kerusuhan Petamburan, Bus Polisi di Asrama Brimob Turut Dibakar Massa

"Pemimpin tidak bisa hanya meminta pengikutnya melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Pemimpin mengatur strategi dan mengendalikan proses," tandasnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengabarkan bahwa sudah ada 6 korban meninggal dunia akibat kerusuhan dalam aksi tolak hasil Pemilu 2019 yang terjadi, Selasa (21/5/2019). Sebanyak 6 korban meninggal dunia itu tersebar di 4 rumah sakit di Jakarta.

Anies mengatakan data jumlah korban meninggal yang diterimanya berasal dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta per pukul 09.00 WIB.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengungkapkan, 6 korban meninggal dunia itu tersebar di 4 rumah sakit, yakni 1 korban meninggal di RS Tarakan, 2 di RS Pelni, 1 di RS Budi Kemuliaan, 1 di RS Mintoharjo, dan 1 di RSCM.

Meski begitu, Widyastuti mengaku belum mengetahui penyebab kematian 6 korban meninggal dunia tersebut.

Baca Juga: Jakarta Kerusuhan 22 Mei, Pertokoan Pasar Tanah Abang Tutup!

"Luka akibat benda tajam tumpul dan luka-luka lecet ada luka robek dan beberapa menembus ke pembuluh darah di paru-paru," jelas Widyastuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI