Suara.com - Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan tak henti-hentinya menerima korban pasca kerusuhan aksi demo tolak hasil Pemilu 2019 yang terjadi di Jakarta tadi malam hingga dini hari. Kurang lebih tercatata ada 80 pasien sudah masuk di RS Tarakan untuk menjalani perawatan medis.
Kepala RS Tarakan Dian Ekowati mengaku telah menerima banyak korban sejak Selasa (21/5/2019) sekitar pukul 19.00 WIB hingga pagi hari ini, kondisi korban pun beragam mulai dari luka ringan hingga sekarat yang mengakibatkan meninggal dunia di RS Tarakan.
"Luka-luka ringan, cedera kepala ringan dan luka kena benda tumpul. Ada satu, dan yang satu (lagi) sedang dalam upaya menangani," kata Dian Ekowati kepada wartawan di RS Tarakan, Rabu (22/5/2019).
Menurut Dian, seluruh korban yang dibawa ke RS Tarakan hingga Rabu pagi adalah masyarakat sipil yang ditangani 60 dokter dan 400 perawat untuk bersiaga menampung korban-korban aksi demo tolak hasil Pemilu 2019.
Baca Juga: Satu Pendemo 22 Mei yang Tewas Terkena Peluru Tajam Ternyata Warga Depok
"Kami dokternya itu ada sekitar 60 yang kami buat shift kemudian juga dari perawat ada sekitar 400," jelasnya.