Suara.com - Ratusan remaja yang ikut dalam aksi 22 Mei di sekitar kantor Bawaslu RI terus meneriaki aparat kepolisian dengan ujaran bernada provokasi di depan barikade polisi.
Pantauan Suara.com di lokasi, ratusan remaja yang mengenakan pakaian koko lengkap dengan kopiah itu secara bergantian melontarkan ujaran-ujaran bernada provokasi kepada polisi. Sambil mengibarkan bendera, mereka juga menyanyikan yel-yel.
Terdengar beberapa kali massa yang menyinggung polisi dengan lontaran kata-kata 'sedang puasa.' Teriakan itu kemudian disahuti oleh seorang peserta yang menyinggung aparat kepolisian tak beragama.
"Agamanya random, enggak jelas," ujar peserta kepada barikade polisi, di sekitar Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Baca Juga: Ada Aksi 22 Mei, Dua Stasiun di Depok Terpantau Normal
Teriakan-teriakan bernada provokasi lainnya kemudian terus dilontarkan oleh para peserta.
"Hidup TNI! Hidup TNI!," teriak massa.
Selain mengucapkan kata-kata bernada provokasi. Massa beberapa kali juga melantunkan salawat dan takbir.
Berdasarkan pantauan Suara.com, aparat kepolisian tetap siaga dalam barikade dan tidak terpancing provokasi massa.
Massa sempat berhenti sejenak dalam menyuarkan pendapatnya. Namun selang berapa menit kemudian, teriakan kembali terdengar.
Baca Juga: Aksi 22 Mei, Begini Keprihatinan dan Doa Warganet bagi Aparat Keamanan