Selaput Paru Farhan Robek Ditembus Peluru, Ditembak saat Demo Bawaslu

Rabu, 22 Mei 2019 | 09:32 WIB
Selaput Paru Farhan Robek Ditembus Peluru, Ditembak saat Demo Bawaslu
Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan, dr. Fahrul W Arbi. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seseorang tewas tertembak peluru yang menembus bagian dada hingga ke belakang saat kerusuhan aksi 22 Mei di depan Pasar Blok A, Tanah Abang, Rabu (22/5/2019) dini hari tadi. Farhan adalah warga Depok.

Berdasarkan identitas di kartu Surat Izin Mengemudi (SIM) yang ada, diketahui korban bernama Farhan (30) warga Kampung Rawa Kalong, Kelurahan Grogol, Kota Depok.

"Alamatnya di Grogol, Kota depok. RT 3/RW7, Kota depok. Kita sudah hubungi keluarganya, mungkin sedang dibawa ke mari keluarganya," ujar Direktur Rumah Sakit Budi Kemuliaan, dr. Fahrul W Arbi di RS Budi Kemuliaan, Jakarta Pusar, Rabu (22/5/2019).

Fahrul mengatakan, sebelum tewas, Farhan sempat dilarikan ke RS Budi Kemuliaan. Namun korban tidak bisa tertolong dan menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.

Baca Juga: Ini Tarif MRT Jakarta Semua Rute, Berlaku Mulai 13 Mei 2019

"Korban waktu datang belum meninggal, jadi sempat diresusitasi kemudian tidak tertolong dan kita menghubungi keluarga dan kita kirim ke [rumah sakit] Cipto sekarang," ujar Fahrul.

Saat ini, kata Fahrul, jenazah Farhan berada di RS Cipto Mangunkusumo untuk keperluan autopsi guna mengetahui penyebab kematian lebih detail.

Diketahui, Fahrul menerangkan penyebab dari tewasnya Farhan karena peluru tembus hingga ke bagian paru-paru sehingga menyebabkan selaput paru robek.

"Meninggalnya karena ada luka tembak tembus ke belakang dari dada. Mungkin mengenai paru-paru ada pneumotoraks. Pneumotoraks itu selaput paru robek sehingga udara terkumpul di sana dan kena pembuluh besar," terang Fahrul.

Ia sendiri belum bisa mengungkapkan lebih detail terkait permasalahan peluru jenis apa yang menembus dada Farhan.

Baca Juga: Mulai 13 Mei Senin Pekan Depan, Diskon 50 Persen Tarif MRT Disetop

"Laporan yang saya dapat tidak dilakukan tindakan pengeluaran peluru dari dalam karena waktu sebentar, jadi tidak tertolong. Nanti ada tim ahli lagi autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya," kata Fahrul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI