Rekor 5 Kali Menang Pemilu, Rekam Jejak Politik Jokowi Tak Terkalahkan

Rabu, 22 Mei 2019 | 09:02 WIB
Rekor 5 Kali Menang Pemilu, Rekam Jejak Politik Jokowi Tak Terkalahkan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi mengumumkan hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019. Dari hasil penghitungan, capres nomor urut 01 Jokowi-Maruf ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara 55,5 persen.

Adapun capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi memperoleh suara sebanyak 44,5 persen. Pengumuman hasil rekapitulasi tersebut dilakukan pada Selasa (21/5/2019) dini hari di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.

Pilpres 2019 merupakan kontestasi politik ke-lima dalam sejarah politik Jokowi. Selama lima kali kontestasi itu pula Jokowi selalu sukses mendulang kemenangan.

Berikut Suara.com merangkum rekam jejak kemenangan Jokowi dalam 5 kontestasi politik yang selalu diunggulinya.

Baca Juga: Takmir Masjid Al Ittihaad Ditangkap Polisi Dituduh Tampung Massa 22 Mei

1. Pilkada Kota Solo 2005

Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 itu memutuskan untuk memulai karier politiknya dengan bergabung bersama PDIP pada 2004. Pengusaha furnitur di Surakarta itu pun mendapatkan jabatan sebagai salah satu pengurus DPC PDIP Solo.

Bergabungnya Jokowi dengan PDIP membawanya berkenalan dengan FX Hadi Rudyatmo yang lebih dulu masuk DPC PDIP Solo. Keduanya pun dipercaya oleh PDIP dan PKB untuk maju dalam Pilkada Kota Solo 2005.

Jokowi. (Antara)
Jokowi. (Antara)

Meski orang baru di dunia politik, Jokowi melesat menjadi superstar. Ia berhasil memenangkan Pilkada Kota Solo dengan FX Hadi Rudyatmo dengan perolehan suara sebanyak 99.747 suara atau 36,62 persen dan sukses mengungguli 3 calon lainnya.

2. Pilkada Kota Solo 2010

Baca Juga: Senjata Ilegal Eks Danjen Kopassus Soenarko Diselundupkan dari Aceh

Setelah dilantik menjadi Wali Kota Solo, Jokowi menunjukkan kemampuannya menata Kota Solo. Ia sukses menata Pedagang Kaki Lima hingga membranding Kota Solo sebagai 'The Spirit of Java'.

Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo pun kembali maju di Pilkada Kota Solo 2010. Kali ini Jokowi berhasil memecahkan rekor dengan perolehan suara fantastis mencapai 90,09 persen.

Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.

Perolehan suara yang didapat oleh Jokowi ini sukses menorehkan sejarah. Hampir tidak pernah ada dalam sejarah Pemilu Indonesia pasangan kandidat memperoleh suara nyaris 100 persen.

3. Pilkada DKI Jakarta 2012

Kisah kesuksesan Jokowi membangun Kota Solo pun menarik perhatian media-media nasional. Banyak media nasional mulai menyoroti kierja Jokowi memimpin Kota Solo.

Kesuksesan inilah yang membuat petinggi PDIP dan Gerindra mendorongnya untuk maju ke Pilkada DKI Jakarta 2012. Dengan perhitungan matang, Jokowi pun melepaskan jabatannya sebagai Wali Kota Solo yang masih tersisa 3 tahun.

Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat masih menjadi Gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta. [suara.com/Bagus Santosa]
Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat masih menjadi Gubernur/wakil gubernur DKI Jakarta. [suara.com/Bagus Santosa]

Di Ibu Kota, Jokowi dipasangkan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Aksi blusukannya hingga ciri khas kemeja kotak-kotak sukses mencuri perhatian warga DKI.

Jokowi-Ahok pun sukses mengalahkan 5 calon kandidat lainnya, termasuk petahana Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli yang diusung oleh 7 partai politik sekaligus. Karier politik Jokowi pun terus mengalami kemajuan pesat dan terus menjadi sorotan.

4. Pilpres 2014

Belum genap setahun, Jokowi kembali mendapatkan tawaran untuk maju ke Pilpres 2014. Awalnya, Jokowi tak bergeming dan masih tetap pada pendiriannya untuk membangun Jakarta bersama Ahok.

Namun, berbagai dukungan dari banyak pihak membuat Jokowi kembali berpikir ulang. Akhirnya, ia pun melepaskan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta dan maju dalam Pilpres 2014 bersama dengan Jusuf Kalla.

Deklarasi pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2014 di Gedung Joang Jakarta, Senin (19/5). [suara.com/ Adrian Mahakam]
Deklarasi pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2014 di Gedung Joang Jakarta, Senin (19/5). [suara.com/ Adrian Mahakam]

Dalam ajang ini, Jokowi - Jusuf kalla berhadapan dengan satu pasangan kandidat yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa. Pertarungan kontestasi berlangsung dengan cukup sengit, namun dewi fortuna masih memihak kepada Jokowi.

Hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU menyatakan Jokowi - Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang dengan meraup suara 70.997.833 atau 53,15 persen suara. Sementara, Prabowo-Hatta Rajasa hanya memperoleh 62.576.444 suara atau sebesar 46,85 persen.

5. Pilpres 2019

Jokowi berhasil menyelesaikan masa pemerintahannya sebagai presiden selama 5 tahun. Di ajang Pilpres 2019, Jokowi kembali maju sebagai petahana dengan menggandeng ulama Maruf Amin.

Proses pemilihan pendamping Jokowi sempat diwarnai teka-teki. Sempat tersiar kabar pendamping Jokowi berinisial M merujuk pada Mahfud MD. Ia pun telah melakukan berbagai persiapan.

Calon Presiden nomor urut 1 Jokowi bertemu Calon Wakil Presidennya Maruf Amin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/3/2019). [Biro Setpres]
Calon Presiden nomor urut 1 Jokowi bertemu Calon Wakil Presidennya Maruf Amin di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/3/2019). [Biro Setpres]

Namun di menit akhir sebelum batas pendaftaran ke Kantor KPU, Jokowi mengumumkan bahwa pendampingnya adalah Maruf Amin. Dipilihnya Maruf Amin pun sempat membuat publik gempar.

Dalam Pilpres 2019 ini, Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Sandiaga Uno. Lagi-lagi, kemenangan masih milik Jokowi.

Jokowi - Maruf memperoleh suara sebanyak 85.607.362 atau 55,50 persen. Sementara Prabowo - Sandi mendapatkan 68.650.239 suara atau 44,50 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI