Suara.com - Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno memutuskan akan melayangkan gugatan sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). Pihaknya akan mengajukan gugatan tersebut sebelum batas waktu maksimal pengajuan gugatan.
Koordinator Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak tidak mengatakan secara rinci kapan pihaknya akan melayangkan gugatan sengketa Pilpres 2019 tersebut. Ia hanya menegaskan kalau pihaknya akan mengajukan gugatan sebelum masa pendaftaran gugatan tersebut ditutup.
"Kan batas waktunya tiga hari, pokoknya kita sampaikan sebelum penutupan, sebelum batas waktu," kata Dahnil di kediaman Prabowo - Sandiaga, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).
Batas waktu tersebut sempat disampaikan oleh Ketua KPU, Arief Budiman usai mengumumkan hasil penghitungan suara nasional Pilpres 2019 pada Selasa dini hari.
Baca Juga: Siap Hadapi Gugatan Prabowo di MK, KPU Bentuk Tim Hukum
Arief mengatakan bahwa bagi peserta calon presiden dan wakil presiden yang tidak puas dengan hasil yang diumumkan KPU, maka bisa mengajukan sengketa ke MK. Batas waktu yang ditentukan untuk mengajukan gugatan tersebut ialah hingga 3 hari ke depan atau batas maksimal 24 Mei.
"Nah, kalau sampai dengan tanggal 24 tidak ada pengajuan sengketa maka tiga hari berikutnya, jadi tanggal 25, 26, 27 (KPU) punya kesempatan untuk menetapkan calon terpilih untuk palson (presiden dan wakil presiden) dan DPD. Tapi kalau untuk partai akan ada penetapan calon terpilih dan perolehan kursi," kata Arief.