2. Pilpres 2014
Kekalahan pada Pilpres 2009 tak membuat Prabowo Subianto kehilangan asa. Ia memutuskan kembali bertarung dalam Pilpres 2014.
Kali ini, Prabowo Subianto tak lagi tampil sebagai cawapres, melainkan maju sebagai seorang capres yang didampingi oleh besan SBY yakni Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa.
Meski saat itu Partai Gerindra telah mulai tumbuh disokong oleh PAN dan juga Demokrat, suara Prabowo - Hatta Rajasa belum sanggup menyaingi kompetitornya yakni Jokowi - Jusuf Kalla.
Baca Juga: Ketua DPR : Sikapi Rekapitulasi Akhir Pemilu dengan Arif dan Bijaksana
Dalam Pilpres ini, beberapa hasil quick count menyatakan Prabowo - Hatta Rajasa keluar sebagai pemenang. Prabowo Subianto pun melakukan sujud syukur usai penghitungan suara cepat dilakukan.
Namun, fakta menyatakan lain. Hasil penghitungan suara yang dilakukan KPU menyatakan Jokowi - Jusuf Kalla keluar sebagai pemenang dengan meraup suara 70.997.833 atau 53,15 persen suara.
Sementara, Prabowo-Hatta Rajasa hanya memperoleh 62.576.444 suara atau sebesar 46,85 persen.
3. Pilpres 2019
Lagi-lagi, kekalahan di dua periode Pilpres tak membuat Prabowo Subianto patah arah. Pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto kembali maju menjadi capres.
Baca Juga: Jansen Demokrat Gebrak Meja saat Rekapitulasi Akhir, Protes KPU dan Bawaslu
Proses pemilihan cawapres sempat diwarnai ketegangan, tersiar kabar Prabowo akan menggandeng Agus Harimurti Yudhoyono hingga Ustaz Abdul Somad sebagai pendampingnya.