Suara.com - Komedian Ukraina Volodymyr Zelensky resmi menjabat sebagai presiden pada Senin (20/5/2019). Ia dilantik dalam upacara pelantikan di gedung parlemen di Kiev, dia juga mendesak pemilihan parlemen lebih awal.
"Dengan ini, saya membubarkan Verkhovna Rada [parlemen]," tegas Zelensky, seperti dilansir dari kantor berita Anadolu, Selasa (21/5/2019).
Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan menteri dari beberapa negara. Wakil Presiden Turki Fuat Oktay juga menghadiri pelantikan.
Oktay menyampaikan selamat atas nama dirinya sendiri dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Baca Juga: Pelawak Kalahkan Capres Petahana di Pilpres, Ukraina Masuki Masa Tak Tentu
"Ini bukan kemenangan saya, tapi kemenangan kita semua," ujar Zelensky.
Dia juga mengatakan mengakhiri perang di timur Ukraina menjadi prioritas utamanya. "Bukan kita yang memulai perang ini, tapi kitalah yang harus mengakhirinya," kata dia lagi.
Presiden baru itu menekankan bahwa Ukraina siap berdialog dengan Rusia.
"Agar dialog bisa dimulai, seluruh tahanan Ukraina harus dipulangkan. Tugas pertama kita adalah memberlakukan gencatan senjata di Donbas. Krimea dan Donbas adalah bagian dari Ukraina," tambah dia.
Zelensky mengatakan dirinya tak takut membuat keputusan-keputusan sulit dan siap kehilangan posisinya demi perdamaian.
Baca Juga: Komedian Ini Diprediksi Unggul Lawan Petahana di Pilpres Ukraina
Dalam kesempatan yang sama, dia juga meminta anggota parlemen untuk meloloskan sejumlah rancangan undang-undang penting dalam dua bulan ke depan, termasuk RUU tentang penghapusan kekebalan parlementer.
Berdasarkan Konstitusi Ukraina, pemilihan parlemen negara itu harus digelar dalam waktu 60 hari setelah presiden membubarkan parlemen.
Zelensky menang telak di pemilihan putaran kedua pada 21 April.
Dia memperoleh 73,2 persen suara, sementara pesaingnya, Petro Poroshenko, meraih 25,3 persen suara.