Suara.com - Danu Tirta, remaja 16 tahun disebut sempat menolong temannya sebelum ditusuk geng motor berbendera hitam di Jalan Satrio Setiabudi, Jakarta Pusat. Saat itu, Danu dan teman-temannya sedang melakukan Sahur On The Road (SOTR) dan konvoi menuju Kota Tua, Jakarta Barat.
Ibunda Danu, Ema Sari (42) mengatakan saat itu Danu pergi SOTR berboncengan dengan adiknya, Ahmad Bisera (15) setelah membohonginya untuk dapat izin ikut SOTR. Di perjalanan, Danu melihat motor temannya sempat berhenti karena karburatornya rusak.
"Jadi dia sempat nolongin temannya, katanya karburatornya rusak, terus dia bantu ngecek," ujar Ema di rumahnya Jalan Madu, Kalimalang Curug, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (20/5/2019).
Danu yang terpisah dari rombongan justru mengalami nasib sial. Ema mengatakan Ia dan beberapa temannya dihadang oleh geng motor yang hendak meminta helmnya. Menurut Ema Danu juga meminta agar adiknya turun dari motor dan melarikan diri.
Baca Juga: Dicegat Kelompok Lain, SOTR di Serang Berujung Tawuran
"Danu kan udah ketinggalan, disetop sama geng motor. Terus danu minta adiknya buat kabur katanya 'udah lari saja lari'," jelas Ema.
Lebih lanjut, Danu disebut Ema kembali tertimpa sial karena tidak bisa melepas helmnya. Padahal, Danu ingin menyerahkan helmnya itu. Akhirnya Danu dianggap melawan dan ditusuk hingga tewas oleh geng motor tersebut.
"Padahal (temannya) yang lain juga diminta helmnya terus dikasih habis itu dibiarin saja sama geng motornya. Emang sudah jalannya dia kali ya," kata Ema dengan raut wajah sedih.
Diberitakan sebelumnya, geng motor kembali menjadi momok menakutkan bagi masyarakat ibu kota. Tak tanggung-tanggung, seorang remaja bernama Danu Satria (16) tewas usai dikeoyok dan ditusuk.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Satrio, Karet, Setiabudi, Jakarta Selatan, Sabtu (18/5/2019) pukul 01.05 dini hari.
Baca Juga: Vandalisme di SOTR, Mabes Polri Minta Pemuka Agama Mengawasi