Jadwal Buka Puasa Bandung Hari Ini, 5 Bahaya Makan Pedas

Senin, 20 Mei 2019 | 16:39 WIB
Jadwal Buka Puasa Bandung Hari Ini, 5 Bahaya Makan Pedas
Sejumlah penyandang disabilitas menikmati sajian buka puasa di Masjid El Syifa, Ciganjur, Jakarta, Sabtu (18/5). [Suara.com/Arief Hermawan P]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jadwal Buka Puasa Bandung Hari Ini, 5 Bahaya Makan Pedas

Jadwal buka puasa untuk wilayah Bandung dan sekitarnya 15 Ramadan 1440 hijriah, Senin (20/5/2019) pukul 17.47 WIB. Jadwal buka puasa ini berdasarkan jadwal imsakiyah dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Adapun doa yang bisa dipanjatkan saat berbuka puasa seperti berikut:

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'ala rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarrohimin".

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Yogyakarta Hari Ini, 5 Bahaya Makan Pedas

Artinya: "Ya Allah, karenaMu aku berpuasa, dengamU aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmatMu wahai Allah Tuhan Maha Pengasih".

Setelah membaca doa berbuka puasa, dianjurkan untuk segera membatalkan puasa. Kalian bisa memulainya dengan meminum air putih terlenbih dahulu dan memakan buah kurma.

Orang Indonesia memang tidak bisa lepas dari makanan pedas. Saking sukanya, tidak sedikit yang memilih makanan pedas saat sahur dan berbuka puasa. Lantas, apa akibat dari sering makan pedas terhadap kesehatan?

Makanan pedas memang nikmat dan menambah nafsu makan. Namun, terlalu banyak makan pedas, apalagi saat bulan puasa, bisa memicu beberapa masalah kesehatan.

Ini kondisi yang mungkin muncul akibat sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa dilansir Hello Sehat antara lain:

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Jakarta Hari Ini, 5 Bahaya Makan Pedas

1. Memperparah gejala tukak lambung

Tukak lambung adalah luka yang terbentuk pada bagian dalam dinding perut dan bagian atas usus halus.

Makanan pedas bukanlah penyebab timbulnya tukak lambung. Namun, gejalanya akan bertambah parah jika Anda sering makan pedas saat sahur dan berbuka puasa.

2. Menimbulkan nyeri dan rasa terbakar pada perut

Salah satu akibat yang Anda rasakan jika sering makan makanan pedas adalah nyeri pada perut. Beberapa orang bahkan merasakan sensasi terbakar pada perut bagian atas dan dada.

Kondisi ini biasanya terjadi akibat refluks asam lambung, yaitu naiknya asam lambung menuju kerongkongan.

Pemicu utama refluks asam lambung berasal dari apa yang Anda makan dan minum, terutama saat perut dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Selain makanan pedas, naiknya asam lambung juga dipicu oleh makanan asam, makanan berminyak, cokelat, kafein, bawang, dan saus tomat.

3. Memicu iritasi kerongkongan

Saat mengonsumsi makanan yang sangat pedas, lidah mengirimkan sinyal nyeri kepada otak. Otak kemudian menanggapinya dengan rasa mual, sakit perut, hingga muntah.

Ini merupakan respons normal perut untuk mengeluarkan apa pun yang dianggap berbahaya bagi tubuh.

Ketika muntah, perut Anda mengeluarkan makanan yang dicerna beserta asam lambung. Asam lambung adalah jenis asam yang cukup kuat.

Paparan berkali-kali terhadap kerongkongan dapat memicu iritasi, bahkan luka pada kerongkongan. Akibatnya, kerongkongan terasa nyeri dan tidak nyaman selama Anda berpuasa.

4. Meningkatkan risiko gastritis

Gastritis merupakan peradangan pada bagian dalam dinding lambung. Radang lambung biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tapi gejala penyakit ini dapat dipicu oleh beragam faktor.

Salah satu pemicu gastritis adalah sering makan pedas, terutama ketika Anda berbuka puasa. Wajar saja, mengingat perut Anda berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.

Capsaicin yang merupakan bahan aktif pada cabai dapat mengiritasi dinding lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dinding lambung akhirnya menipis akibat asam lambung dan mengalami peradangan. Lambat-laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.

5. Menyebabkan diare

Usai melewati proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, makanan yang hampir menjadi ampas perlu melewati proses terakhir di usus besar.

Di sini, gerak ampas makanan melambat karena usus besar perlu menyerap air untuk membentuk feses yang padat.

Namun, capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat. Akibatnya, usus besar tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair.

Diare membuat tubuh Anda kehilangan cairan. Padahal, selama puasa asupan cairan Anda juga sudah berkurang. Jika diteruskan, kondisi ini dapat mengakibatkan dehidrasi.

Jadi sebaiknya hindari makanan pedas jika Anda mengalami sakit perut setelah mengonsumsinya usai berbuka puasa atau sahur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI