Tak Gubris Hoaks yang Menyerangnya, Mahfud MD: Negara Lebih Penting!

Senin, 20 Mei 2019 | 13:22 WIB
Tak Gubris Hoaks yang Menyerangnya, Mahfud MD: Negara Lebih Penting!
Mahfud MD. (Suara.com/Ummi Hadyah Saleh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD menegaskan, kepentingan bangsa dan negara jauh lebih tinggi ketimbang berbagai hoaks tentang dirinya. Ia mengatakan bahwa dia tidak perlu menanggapi hoaks tentang dirinya, yang dibuat dan disebarkan orang-orang tak bertanggung jawab.

Ia menambahkan, saat ini para penyebar berita bohong itu akan dibiarkan lebih dulu, demi kepentingan yang lebih besar, yaitu menyelamatkan negara dari situasi panas selama Pemilu 2019.

"Hoaks-hoaks tentang saya tidak penting dan bisa diurus nanti. Yang jauh lebih penting adalah menyelamatkan negara dari segala dampak konflik yang mengiringi Pemilu 2019 yang panas ini," katanya.

Mantan Menteri Pertahanan ini menyatakan, baru-baru ini tersebar hoaks bahwa MK yang dipimpinnya memutuskan untuk memenangkan pasangan calon Sugianto Sabran, yang telah melakukan kecurangan di Pilkada Kotawaringin Barat pada 2010.

Baca Juga: Mahfud MD: Saya Senang Kalau Ibu Kota Negara Dipindah ke Madura

"Itu hoaks besar, terbalik total. Nyatanya, MK saat itu justru memenangkan Ujang Iskandar. Sekarang Pak Sugianto maupun Pak Ujang masih hidup. Coba tanya kepada mereka mengenai posisi kasusnya," ungkap Mahfud, melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (20/5/2019).

Lebih lanjut mantan anggota DPR ini menjelaskan, saat ini, Sugianto Sabran menjadi Gubernur Kalteng setelah menang mutlak melawan Ujang Iskandar pada Pilkada Serentak pada 2016.

Hoaks lain yang juga menerpa Mahfud,  dia disebut keturunan Aryo Omongkoro dari Bangkalan, yang kemudian menjadi tentara KNIL Belanda pada awal 1900-an dan tewas dalam perang Aceh melawan Belanda.

Menurut Mahfud, hoaks itu tidak benar sama sekali. Bahkan di daerah kelahirannnya, Madura, nama Aryo Omongkoro justru tidak dikenal sama sekali.

"Lagi pula, kalau benar orang itu ada, jelas tak ada hubungan dengan saya," tegasnya.

Baca Juga: Dahlan Iskan, Mahfud MD sampai Istri Gus Dur Bertemu Habibie

Aryo Omongkoro, yang katanya priyayi dari Bangkalan, bekerja kepada pemerintah penjajahan Belanda, sedangkan Mahfud justru lahir di Sampang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI