Suara.com - Sosok Lieus Sungkharisma kerap berseliweran selama pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dia diketahui mendukung pasangan calon nomor 2 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Tokoh Tionghoa tersebut, Senin (20/5/2019) pagi, dikabarkan diborgol ke markas Kepolisian Daerah Metro Jaya terkait kasus dugaan makar yang dilaporkan kepadanya.
Dikabarkan, Lieus Sungkharisma diamankan di kediamannya di kawasan Jalan Keadilan, Jakarta Barat. Hingga berita ini disusun, Suara.com masih berupaya meminta konfirmasi dari polisi.
BACA JUGA: Juru Bicara Kubu Prabowo, Lieus Sungkharisma Ditangkap Polisi
Baca Juga: Disaksikan Sang Istri, Begini Kronologis Penangkapan Lieus Sungkharisma
Sejatinya, siapa sosok Lieus Sungkhrisma ini?
Lieus sempat menjadi sorotan ketika hadir dalam Ijtimak Ulama 3 yang salah satunya hasil pertemuannya adalah meminta Komisi Pemilihan Umum mendiskualifikasi pasangan calon nomor 1, Joko Widodo dan Maruf Amin.
Sosok Lieus Sungkhrisma tentunya menjadi sorotan. Sebab, dia adalah non-muslim. Namun, hal tersebut diluruskan oleh beberapa warganet yang menilai acara tersebut juga bisa dihadiri tokoh nasional, tanpa mengenal satu golongan.
Seperti dikutip Suara.com dari laman Wikipedia Indonesia, Lieus Sungkhrisma yang memiliki nama asli Li Xue Xiung sempat mendukung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014.
Namun, di kontestasi Pilpres 2019, pria kelahiran Cianjur 11 Oktober 1959 tersebut memutuskan untuk banting setir, merapatkan barisan ke pendukung Prabowo Subianto. Dia menjabat sebagai juru kampanye nasional (jurkamnas) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Lieus Sungkharisma: Saya Seperti Diobok-obok, Tidak Adil!
Lieus Sungkhrisma juga dikenal sebagai pendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sylviana Murni ketika berlaga di pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017.
Aktivis sosial kemasyarakatan berdarah Tionghoa-Indonesia itu sempat menjabat sebagai Ketua Umum Partai Reformasi Tionghoa Indonesia (PARTI) hingga Wakil Bendahara Depinas SOKSI (Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) periode 1986 sampai 1991.
Dia juga sempat mengemban amanat sebagai Ketua di DPP AMPI (Angkatan Muda Pembaruan Indonesia) dan DPP KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia).
Lieus juga pernah menjadi Ketua Umum Generasi Muda Buddhis Indonesia (Gemabuddhi) tahun 1985, Ketua Perhimpunan Pengusaha Tionghoa DKI Jakarta dan Ketua Umum Multi Culture Society sekaligus Vice President The World Peace Committee.
Pun di bisnis media massa, Lieus Sungkharisma juga mengelola tabloid Naga Post.