Suara.com - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean membatalkan rencananya bergabung turun ke jalan pada aksi 22 Mei 2019. Hal itu menyusul, penarikan dukungan yang ia lakukan untuk Capres dan Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Dalam akun Twitter pribadi miliknya @FerdinandHaean2, ia sempat berniat untuk ikut aksi 22 Mei. Namun belakang rencana itu urung dilakukan.
"Saya sudah niatkan hati untuk terus bersama bahkan sudah nyatakan akan ikut tanggal 22," cuitnya.
Alasan batalnya Ferdinand ikut aksi 22 Mei serupa dengan mundurnya dia mendukung Prabowo - Sandi. Lantaran, Ferdinand merasa para buzzer di media sosial Pro-Prabowo selalu melontarkan hinaan dan olokan kepada Ani Yudhoyono, istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Baca Juga: Politisi Demokrat Ferdinand: Saya Berhenti Mendukung Prabowo - Sandiaga!
"Tapi perilaku idiot buzzer setan gundul yang punya hidden agenda dan kelakuan brutalnya mem-bully Ibunda kami yang justru seharusnya didoakan, maka saya batalkan semua niat saya..!!" tulisnya.
Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat itu menyatakan berhenti mendukung pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto -Sandiaga Uno.
Keputusan tersebut diambil Ferdinand lantaran geram mendapati serbuan buzzer di media sosial yang menghina dan mengolok Ani Yudhoyono yang sedang menjalani perawatan akibat kanker darah di Singapura.
Penyataan tak lagi mendukung Prabowo - Sandi, diutarakan oleh Ferdinand melalui akun Twitter pribadi miliknya @FerdinandHaean2.
"Pagi ini, saya menemukan bully-an yang sangat tidak berperikemanusiaan dari buzzer setan gundul yang mengolok Ibunda Ani yang sedang sakit. Sikap itu sangat BRUTAL," cuit Ferdinand seperti dikutip Suara.com, Minggu (19/5/2019).
Baca Juga: Ferdinand Demokrat: AHY Bukan Hanya ke 02, Tapi Juga 01
"Atas perilaku brutal buzzer setan gundul itu, saya FERDINAND HUTAHAEAN, saat ini menyatakan BERHENTI MENDUKUNG PRABOWO SANDI," ujarnya.