Suara.com - Buku mengenai Kota Mekah, berjudul "Mecca" yang juga berisi beberapa foto termasuk sebuah foto Masjidil Haram, terjual seharga sekitar US$ 250 ribu atau Rp 3,5 milyar di Balai Lelang Sotheby, New York, Amerika Serikat.
Buku berjudul "Mecca" tersebut tergolong buku istimewa, karena ditulis seorang orientalis ternama Belanda, Christiaan Snouck-Hurgonje, pada pertengahan tahun 1880-an saat Hurgonje bertugas sebagai konsulat Belanda di Kota Jeddah selama 1,5 tahun.
Selain "Mecca", Sotheby juga menawarkan buku lainnya karya Hurgonje yang berjudul "Bilder aus Mekka", buku yang ditulis pada periode sama saat Hurgonje tinggal di Jeddah dan diselesaikan di Belanda.
Hurgonje, yang mahir berbahasa Arab, diperkirakan merupakan ilmuan Barat pertama yang mendapatkan izin masuk ke Kota Suci Makah.
Baca Juga: Dari Tanah Hingga Motor, KPK Lelang Aset Terpidana Bupati Fuad Amin
"Sotheby merasa terhormat menawarkan satu set buku-buku dan foto-foto pada Mei ini yang langsung datang dari keluarga Snouck-Hurgonje dan yang istimewa karena berasal dari koleksi pengarangnya sendiri,...," tulis Sotheby di situs perusahaan tersebut seperti dikutip Daily Mail, Sabtu (18/5/2019).
Hurgonje menjadi sangat dibutuhkan perusahaan-perusahaan Pemerintah Hindia Belanda untuk melebarkan sayap ke Indonesia dan membutuhkan pengetahuan tentang orang-orang kuat Indonesia yang bepergian ke Mekah, juga pemahaman yang lebih mendalam tentang tradisi Islam.
Selama tinggal di Jeddah, Horgonje banyak berkenalan dengan bangsawan-bangsawan Indonesia yang datang ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Beberapa foto bangsawan-bangsawan Indonesia, utamanya dari Aceh dan wilayah Sumatera lainnya, pun ada di buku tersebut.
Foto-foto istimewa tersebut menggambarkan Bangsawan Indonesia di Mekah bersama kasim, anak bayi mereka, perempuan dengan shisha dan juga foto-foto yang menarik lainnya.
Perkenalannya dengan bangsawan-bangsawan Indonesia saat Hurgonje berada di Mekah menjadi modal besar untuk menjalankan misinya di Indonesia. Pada periode panjang Perang Aceh antara 1873 – 1914, Hurgonje menjadi penasehat penting Pemerintah Hindia Belanda tentang bagaimana mengalahkan para penguasa lokal Aceh.
Baca Juga: Cuma Dibuat Satu, Ferrari Antik Ini Dilelang dengan Harga Super Mahal
Kontributor : Agus H