Debat Poyuono soal Tolak Pajak, Ace Hasan: Janji Prabowo Tak Konsisten

Sabtu, 18 Mei 2019 | 15:53 WIB
Debat Poyuono soal Tolak Pajak, Ace Hasan: Janji Prabowo Tak Konsisten
Jubir TKN Jokowi - Ma'ruf Amin Ace Hasan Syadzily. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily terlibat perdebatan dengan Wasekjen Gerindra Arief Poyuono yang menyuarakan untuk menolak membayar pajak. Menurut Ace Hasan, hal tersebut bertolak belakang dengan janji kampanye capres nomor urut 02 Prabowo-Sandi sehingga muncul inkonsistensi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ace Hasan dalam tayangan acara Prime News di CNN Indonesia pada Jumat (17/5/2019) malam. Dalam acara tersebut, turut hadir Arief Poyuono yang bersikeras untuk mengajak masyarakat menolak membayar opajak.

"Prabowo dalam janji kampanye kemarin ingin meningkatkan tax rasio artinya sebetulnya ingin meningkatkan penghasilan negara melalui pajak," kata Ace Hasan seperti dikutip Suara.com, Sabtu (18/5/2019).

"Kalau Arief menyuarakan pemboikotan itu artinya tidak menunjukkan konsistensinya sebagai apa yang disampaikan Prabowo," imbuh Ace Hasan.

Baca Juga: Klaim Ada Kecurangan Pemilu 2019, BPN: Demo Itu Bukan Makar

Saat pembawa acara menanyakan kepada Arief Poyuono apakah Prabowo Subianto yang menginginkan adanya penolakan membayar pajak, Arief Poyuono justrtu berdalih tolak membayar pajak merupakan bentuk pembangkangan sipil. Hal tersebut pun dilakukan di era Mahatma Gandhi.

Arief Poyuono menjelaskan, tolak pembayaran pajak akan dilakukan pada 20 Oktober setelah pelantikan presiden baru. Penolakan ini merupakan bentuk tidak mengakui adanya pemerintahan baru yang dinilai ilegal lantaran dibentuk melalui kecurangan.

"Pembangkangan sipil merupakan cara politik yang sangat elegan yang pernah dilakukan Mahatma Gandhi. Justru ini untuk mengurangi terjadi kerusuhan, lebih baik kita diam dengan tidak bayar pajak biar pemerintahan sadar para elit sadar kalau Pemilu curang," ungkap Arief Poyuono.

Arief Poyuono pun mengklaim kebijakan tolak bayar pajak tersebut telah disetujui oleh sejumlah elit Partai Gerindra, tempat ia bernaung. Nantinya, Gerindra juga akan menolak untuk maju ke parlemen sebagai bentuk tidak mengakui pemerintahan baru.

"Mereka dukung saya lah nggak ada yang nggak mendukung saya, kalau nggak mendukung saya itu setan kurap. Nggak tahu PKS sama PAN kalau saya sih sudah mengusulkan nggak perlu masuk parlemen karena kalau masuk parlemen sama saja kita mengakui hasil pemilu," tuturnya.

Baca Juga: Imigrasi: Prabowo Subianto ke Brunei Hari Kamis 16 Mei Pakai Jet Pribadi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono, di Jakarta, Jumat (28/4/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]

Melalui akun jejaring sosial Twitter miliknya, @acehasan76, Ace Hasan menanggapi debatnya dengan Arief Poyuono. Kicau Ace Hasan, dia memerlukan kesabaran sangat tinggi mematahkan argumentasi dari Arief Poyuono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI