Suara.com - Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto secara sengaja menyerang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal, SBY merupakan sekutunya sendiri.
Rachland mengatakan, selama ini Prabowo Subianto selalu menghindar menyerang Capres nomor urut 01 Jokowi dalam setiap debat pilpres. Namun, di luar itu, Prabowo Subianto justru menyerang sekutunya sendiri.
"Pak Prabowo dalam debat selalu menghindar menyerang Jokowi. Tapi membiarkan pendukungnya menyerang dengan isu rasial dan sektarian. Pak Prabowo malah menyerang SBY, sekutunya sendiri," kata Rachland Nashidik seperti dikutip Suara.com, Sabtu (18/5/2019).
Meskipun capresnya adalah Prabowo Subianto, SBY didesak untuk berjuang di garis terdepan.
Baca Juga: Romantisnya SBY Gandeng Ani Yudhoyono Keluar Kamar Perawatan
Bahkan, ketika istri SBY yakni Ani Yudhoyono divonis mengidap kanker darah dan harus menjalani pengobatan di Singapura, banyak pihak yang menuding bila Ani sakit palsu dan tak sedikit pula yang menyumpahinya cepat mati.
Sementara, saat berbagai isu miring menerpa SBY, justru sosok Prabowo Subianto bergeming. Ia seolah tak peduli dengan hal itu.
"Capresnya Prabowo. Tapi nuntut SBY yang berjuang di front paling depan. SBY dituding 'abu-abu', 'licik', 'pengkhianat', karena curahkan waktu untuk Ibu Ani yang sakit di Singapura. Ibu Ani bahkan dituding sakit palsu. Ada yang menyumpahi cepat mati. Pak Prabowo? Diam saja," ungkap Rachland.
Rachlan Nashidik membandingkan sikap Prabowo Subianto tersebut dengan seorang pahlawan perang Amerika bernama McCain.
McCain menegur pendukungnya sendiri lantaran menyerang Obama secara rasis. Hal itulah yang seharusnya dilakukan oleh Prabowo Subianto.
Baca Juga: Idap Kanker Darah Mirip Ani Yudhoyono, Perempuan Ini Membaik karena Kunyit
"McCain, pahlawan perang Amerika pernah menegur pendukungnya sendiri gegara menyerang Obama secara rasis. Pemimpin harusnya begitu. Mampu mendidik dan mendisiplinkan pendukungnya. Bukan cuma ngompori," pungkasnya.