Jokowi Bukber, Aksi Kamisan Dipaksa Pindah, Sumarsih: Anak Saya Ditembak

Jum'at, 17 Mei 2019 | 15:49 WIB
Jokowi Bukber, Aksi Kamisan Dipaksa Pindah, Sumarsih: Anak Saya Ditembak
Aktivis Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) menggelar Aksi Kamisan ke-576 di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/2). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggagas Aksi Kamisan, Maria Katarina Sumarsih menceritakan tujuan Aksi Kamisan, Kamis (16/5/2019) kemarin dipaksa pindah agar tempat Presiden Jokowi berbuka puasa streril dan aman. Sumarsih pun membalas jika Aksi Kamisan adalah aksi damai.

Karena itu aksinya tidak akan menganggu ketertiban masyarakat. Ia pun menegaskan kedatangannya ingin menuntut pemerintah yang menembak putranya yak tak bersalah pada Mei 1998.

"Iya tetap di situ. Iya tapi kami mau diam saya bilang kalau memang nanti kami aksi kami diam. Kalaupun aksi kami diam, kami tidak pernah mengganggu ketertiban masyarakat terus kemudian kalau salahnya di lokasi kami disterilkan. Harus disterilkan apa, itu kan bersih suci. Saya itu juga bersih suci, kalau anak saya tidak ditembak saya tidak akan ada aksi di sini, di sini saya bilang gitu," ucap Sumarsih saat berbincang dengan Suara.com, Jumat (17/5/2019).

Aksi Kamisan dipaksa pindah karena Presiden Jokowi mau buka puasa di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019) kemarin. Aksi Kamisan sudah bertahun-tahun dilakukan saban Kamis di depan Istana Merdeka.

Baca Juga: Aksi Kamisan Dipaksa Pindah karena Jokowi Mau Buka Puasa di Monas

Namun Kamis (16/5/2019) tetap berlangsung. Kemarin di Monas ada buka puasa bersama Jokowi bersama keluarga besar TNI-Polri. Aksi Kamisan digelar setiap Kamis sore tersebut dilakukan oleh para korban dan keluarga pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

Mereka menuntut tanggung jawab negara dalam menuntaskan kasus HAM berat di Indonesia, seperti tragedi Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok dan Tragedi 1965.

Sumarsih menceritakan aksi Kamisan pada Kamis kemarin sempat dilarang bahkan diminta pindah lokasi dengan berbagai alasan.

Bahkan kata Sumarsih, sebelum acara Kamisan, dirinya sempat diminta untuk datang ke Polda Metro Jaya agar aksinya dibatalkan dengan berbagai alasan. Pasalnya kata Sumarsih, sebelum menggelar Kamisan seperti biasa, dirinya tetap mengirimkan surat kepada kepolisian untuk menggelar acara Kamisan.

"Mula-mula sih dilarang ya nggak boleh supaya hari itu aksinya ditiadakan. Tapi kemudian terus saya pukul 14.00 ditunggu di Polda, saya nggak mau ya, karena saya kirim surat pemberitahuan. Tapi kan alasannya kemudian alasan macam-macam," ujar Sumarsih.

Baca Juga: Jokowi Janji Jawab Tuntutan Aksi Kamisan di Debat Capres - Cawapres

Bahkan kata Sumarsih, saat ingin memulai Aksi Kamisan, salah satu aparat kepolisian dari jajaran Polsek memintanya untuk berpindah lokasi yakni persis di depan Taman Pandang Istana. Lantaran area tersebut akan disterilkan karena Jokowi masuk dari pintu tersebut untuk menghadiri buka puasa dengan keluarga besar TNI-Polri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI