"Kan kita bicara soal kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif, dan brutal. Itu pilpres," katanya, yang ditimpali Yunarto Wijaya dengan mengucapkan, "Nambah lagi yang enggak dipercaya, dari lembaga survei, KPU, Bawaslu, MK."
Andre Rosiade lalu menerangkan bahwa alasan BPN lebih memusatkan perhatian pada dugaan kecurangan di pilpres yakni, mereka menduga ada campur tangan negara di sana.
"Begini Mas Totok, kecurangan itu tetap ada di pileg, tapi banyaknya kasus tidak seperti di pilpres, yang diindikasikan patut diduga ada kekuatan negara," tutur Andre Rosiade.
Mendengar penjelasan tersebut, Yunarto Wijaya pun menyarankan agar BPN fokus pada masalah awalnya dan segera menepati janji untuk mengekspos data.
Baca Juga: Disindir Warganet Ini, Yunarto Wijaya: Bapak Kok Komentari Akun Bokep Mulu?
"Pertama saran saya adalah, fokus, Anda konferensi pers berbicara mengenai pemilu yang curang atau perhitungan yang bermasalah. Ini dua hal yang berbeda," kata Yunarto Wijaya.
"Awalnya ingin mengatakan ekspos data, kami sangat menunggu secara ilmiah, secara akademis untuk saling membuka data," tambahnya. "Termasuk kita kemudian bisa membuktikan, apakah sihir saya, yang dituduhkan kepada quick count, selama ini salah atau tidak."
Namun, menurut keterangan Yunarto Wijaya, BPN tidak kunjung mengekspos datanya dan malah melakukan hal yang lain.
"Tapi yang terjadi kemarin, berbicara orasi politik pada level lebih banyak mengenai kecurangan. Ketika ingin membahas mengenai penghitungan yang bermasalah pun, situng yang dipermasalahkan," papara Yunarto Wijaya.
"Perlu diketahui, andai kata pun situng bisa dibuktikan bermasalah sebagai sebuah sistem, tetapi yang dinyatakan sah itu sebagai hasil rekapitulasi berjenjang. Ini yang saya tidak mengerti, ujungnya ini apa?" sambungnya.
Baca Juga: BPN Tolak Situng KPU, Yunarto Wijaya Sentil 2 Elite Gerindra