Diancam, Dosen Robertus Robet yang Dituduh Hina TNI Mengungsi ke Australia

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 16 Mei 2019 | 14:37 WIB
Diancam, Dosen Robertus Robet yang Dituduh Hina TNI Mengungsi ke Australia
Robertus Robet, dosen Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta, terpaksa mengungsi ke Australia, karena dituduh menghina TNI ketika menyanyikan lagu protes saat aksi Kamisan di depan Istana Negara beberapa waktu lalu. [ABC/Erwin Renaldi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Robertus Robet, dosen Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta, terpaksa mengungsi ke Australia, karena dituduh menghina TNI ketika menyanyikan lagu protes saat aksi Kamisan di depan Istana Negara beberapa waktu lalu.

Dia bersama keluarganya  melarikan diri ke Melbourne sehari setelah sempat sebentar ditahan oleh aparat kepolisian awal Maret 2019.

Robet, seperti diberitakan kantor berita Australia ABC yang dikutip Suara.com, Kamis (16/5/2019), berencana tinggal di negeri Kanguru tersebut hingga situasi kondusif.

"Sebenarnya, saya ingin kembali sesegera mungkin," kata Robet kepada ABC.

Baca Juga: Kejagung Terima SPDP Kasus Robertus Robet

"Tapi aku sedang menunggu hasil akhir dari pemilihan presiden ini."

Ketegangan masih memuncak di Jakarta, di mana Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan lawannya, mantan jenderal militer Prabowo Subianto, telah sama-sama mengklaim kemenangan.

Orasi aktivis Robertus Robet di aksi Kamisan 28 Februari 2019. (Captuter video)
Orasi aktivis Robertus Robet di aksi Kamisan 28 Februari 2019. (Captuter video)

Hitungan cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Jokowi yang berpasangan dengan Maruf Amin menang. Namun, KPU baru mengumumkan hasil pilpres pada 22 Mei pekan depan.

Robet, yang secara teratur berkolaborasi dengan para peneliti University of Melbourne, mengatakan datang ke Australia karena mengkhawatirkan keselamatan keluarganya setelah mendapat banyak ancaman via media sosial.

"Siapa pun yang memenangkan pemilihan, demokrasi sudah mengalami kemunduran," katanya.

Baca Juga: Allan Nairn Sebut Nama Prabowo dan Wiranto di Penangkapan Robertus Robet

'Mendiskreditkan institusi tanpa fakta itu berbahaya'

REKOMENDASI

TERKINI