Suara.com - Pakar IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Hairul Anas membeberkan kecurangan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam proses penghitungan suara. Hairul Anas menduga bila hasil scan form C1 dilakukan dengan cara mengedit form tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Hairul Anas dalam pertemuan 'Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat pada Selasa (14/5/2019). Alumni Fakultas Teknis Institut Teknologi Bandung ini membeberkan hasil temuannya dihadapan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Awalnya Hairul Anas menampilkan gambar scan C1 yang diambil dari beberapa kota di Jawa Tengah secara acak. Menurutnya, seharusnya gambar latar belakang pada form C1 menyatu dengan isinya namun pada temuannya justru bergerak-gerak.
"Kalau diklik C1 dibandingkan dengan C1 berikutnya itu latar belakangnya tidak bergerak tapi isinya goyang-goyang, nari-nari," kata Hairul Anas dalam video yang diunggah kanal YouTube Gerindra TV seperti dikutip Suara.com, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Tertutup 10 Kepala Daerah dan Tokoh Nasional di Bogor
Menurutnya, seharusnya latar belakang form C1 dengan isinya sama dan tidak bergerak. Dari temuan ini ada indikasi manipulasi yang dilakukan.
Tak hanya itu, saat dilakukan filter negatif tulisan pada form C1 tersebut tidak dapat terbaca. Hal ini menunjukkan bahwa scan form C1 dilakukan dengan cara editing melalui Microsoft Word atau Adobe Photoshop.
"Dari semua yang dicscan itu di filter negatif tidak ada yang bisa dibaca, artinya ini bukan hasil scanning tapi hasil editing di Microsoft word atau Photoshop," ungkap Hairul Anas.
Hairul Anas menyebut dalang dibalik manipulasi form C1 merupakan para IT yang tidak ikhlas bila Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres 2019. Mereka memang sengaja menciptakan kecurangan untuk menggagalkan langkah Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres 2019.
"Ini adalah sumbangsih dari insan it yang tidak ikhlas prabowo sandi dikalahkan, tidak ikhlas pemilu yang seharusnya jujur dan bersih justru dikotori berbagai jenis kecurangan," paparnya.
Baca Juga: NIK Diumbar di Internet, RUU Perlidungan Data Pribadi Mendesak Disahkan
Berdasarkan penelusuran SUARA.com di situs LinkedIN, Hairul Anas menjabat sebagai Chief Executive Officer Edumatic Internasional, sebuah perusahaan konsultan teknologi informasi (TI) yang berbasis di Bandung, Jawa Barat.
Sementara di akun Facebook yang diduga miliknya, terlihat foto poster bergambar Hairul Anas Suadi yang diperkenalkan sebagai calon legislatif DPR RI daerah pemilihan Jatim XI Madura Raya. Dengan nomor 4, Hairul Anas mengibarkan panji Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai kendaraan politiknya. Adapun dapil Hairul Anas meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.