Tradisi Takjil Ramadan dan Petaka Ratusan Ton Sampah di Jakarta

Kamis, 16 Mei 2019 | 12:48 WIB
Tradisi Takjil Ramadan dan Petaka Ratusan Ton Sampah di Jakarta
Ragam takjil menggugah selera yang dijajakan di sepanjang Jalan Bangbarung, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Minggu (12/5/2019). (Suara.com/Rambiga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Kayaknya buka sama ini enak, sama itu enak, begitu berbuka kekenyangan, Karena memang tubuh kita nggak butuh makanan sebanyak itu juga,” ujarnya yang memimpin komunitas di Bandung, Jawa Barat.

Guna mengurangi sampah makanan, ujarnya, masyarakat harus bijak dalam berbelanja.

“Yang pertama adalah mengontrol nafsu. Supaya kita nggak barbar ketika buka puasa. Nggak segala pengen dimakan dan akhirnya buang-buang makanan,” ujarnya kepada VOA.

Zeiny mengatakan, sampah makanan sangat berbahaya karena menghasilkan gas metana. Gas ini dapat menyebabkan ledakan di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Karena itu penting bagi kita untuk menghabiskan makanan secara bertanggung jawab.

Baca Juga: Semangat Kebersamaan, Polisi dan TNI Bagi-bagi Takjil Ramadan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI