Suara.com - Kabar diretasnya akun WhatsApp Hairul Anas itu pun turut ditanggapi oleh Koordinator Relawan Tim IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya.
Lewat akun Twitter pribadinya @AkunTofa dia menyabut peretasan akun WhatsApp milik Hairul Anas sebagai bentuk kepanikan.
"Just info: Nomor dan WA Hairul Anas anggota Tim IT kami yang bersaksi di Bawaslu, baru saja diambil alih Pihak Misterius. Mohon hati-hati jika ada WA atau medsos atas nama Hairul Anas. Kepanikan PKI sudah sampai ke ubun-ubun," cuit Mustofa seperti dikutip suara.con.
Pencipta robot pemantau Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU, Hairul Anas Suaidi mengaku akun WhatsApp miliknya telah diretas. Pengakuan tersebut disampaikan lewat akun Facebook pribadinya Hairul Anas Suaidi.
Baca Juga: Jokowi Unggul di 16 Provinsi, Prabowo Tertinggal 19,4 Juta Suara
Lewat akun Facebooknya, Hairul Anas mengungkapkan kalau akun WhatsApp pribadinya telah diretas oleh orang tak bertanggung jawab. Pria lulusan sarjana teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) itu pun meminta untuk mengeluarkan nomor WhatsApp pribadinya itu dari seluruh grup.
"WhatsApp saya 0818432110 dihack. Tolong keluarkan nomor saya dari semua group," tulis Hairul Anas lewat akun Facebooknya seperti dikutip suara.com, Kamis (16/5/2019).
Lebih lanjut, Hairul Anas mengatakan awalnya tak pernah yakin ada pihak yang mampu meretas akun sosial media berkelas seperti WhatsApp. Namun, keraguan itu justru kekinian dialaminya sendiri.
"Dulu-dulu saya kurang yakin ada yang bisa sadap dan bobol nomor/akun di aplikasi-aplikasi berkelas. Sekarang saya ngalamin sendiri." ungkapnya.
Sebelumnya, Hairul Anas pencipta robot pemantau Situng KPU mencuri perhatian pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Dalam acara bertajuk 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' yang di gelar BPN di Hotel Grand Sahid Jaya pada Selasa (14/5) kemarin.
Baca Juga: Prabowo Tolak Penghitungan Suara Pilpres, Hendropriyono: Itu Hanya Retorika
Pria lulusan sarjana teknik ITB itu membeberkan cara kerja robot pemantau Situng KPU tersebut di hadapan Prabowo dan Sandiaga Uno. Robot ciptaan Hairul Anas tersebut diklaim menyimpan bukti-bukti halaman KPU dari hasil screen monitoring tampilan situng KPU menit demi menit secara kontinu yang diklaim terjadi banyak kesalahan input data.