Suara.com - Warga Provinsi Kepulauan Riau digegerkan oleh insiden tertinggalnya jenazah anak perempuan berumur 9 tahun bernama Aqila, oleh maskapai Lion Air.
Dedi Azwandi, kerabat orangtua almarhumah Aqila, mengakui kaget begitu ia tiba dengan Lion Air, ternyata jenazah anaknya tidak ada. Jenazah diduga sengaja ditinggal pihak Lion Air di Jakarta.
Dedi berserta jenazah Aqila dijadwalkan berangkat dari Jakarta ke Provinsi Kepri pada Selasa (14/5/2019) siang.
Saat berangkat, seperti diberitakan Batamnews.co.id—jaringan Suara.com, orangtua Aqila sudah mengantar jenazah ke kargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Ia kemudian memastikan akan berangkat ke Batam.
Baca Juga: Pilot Lion Air Penganiaya Pegawai Hotel Dijebloskan ke Penjara
Sesampainya di Batam, orangtua Aqila syok. Sebab, saat menunggu, jenazah anaknya tidak ada.
"Sampai di Batam, jenazah tidak ada. Saat dicek pada maskapainya, menyebut tidak tahu dan tidak ada jenazah yang dibawa," kata Dedi Azwandi, Rabu (15/5/2019).
Padahal, keluarga sudah membayar untuk memberangkatkan jenazah Aqila memakai pesawat Lion Air sebesar Rp 10, 5 juta. Namun, mereka mereka merasa dikecewakan oleh pihak maskapai.
Sempat terjadi ketegangan di Bandara Hang Nadim. Kemudian, jenazah Aqila diterbangkan menggunakan maskapai Batik Air sekitar pukul 16.00 WIB.
Jenazah tiba dibandara Hang Nadim menjelang Magrib. Orang tua tetap bersikeras untuk membawa jenazah ke Karimun.
Baca Juga: Polda Jatim Akan Panggil Pilot Lion Air Tersangka Pemukul Pegawai Hotel
"Kami pilih penerbangan siang, agar tidak malam sampai di Karimun. Kami masih menyeberang laut lagi dari Batam, takutnya gelombang dan cuaca buruk," ujar dia.
Butuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di tujuan. Tiba di Karimun, Jenazah Aqila langsung dikebumikan malam hari itu jua.
Aqila, meninggal dunia di RSCM Jakarta kerena mengidap penyakit kanker mata. Dia sempat dirawat selama satu bulan lebih di RSCM.
Sebelum dibawa ke RSCM, pengobatan Aqila sempat terhenti karena kendala biaya. Namun, setelah mendapat bantuan dari masyarakat, dia dapat menjalani pengobatan.
Namun, tim medis tak berhasil menyembuhkan sakit yang diderita Aqila hingga akhirnya nyawanya tak tertolong.
Jawaban Lion Air
Maskapai Lion Air membantah menelantarkan jenazah Aqila. Pihak Lion Air menyatakan hal tersebut sudah sesuai standar operasional.
Corporate Communication Strategic of Lion Air Danang Mandala Prongantoro, melalui pesan tertulis, mengatakan sudah melakukan standar operasional prosedur serta prinsip penerimaan kargo HUM (Human Remains) pada penerbangan rute Bandara Soetta – Bandara Hang Nadim, Selasa (14/ 5/2019).
Danang menjelaskan, berdasarkan data reservasi yang dilaporkan oleh pihak ketiga kepada Lion Air, pendamping jenazah diterbangkan memakai pesawat Lion Air nomor JT-378. Pesawat itu berangkat pukul 13.17 WIB dan mendarat pada 14.33 WIB.
Sedangkan penerbangan HUM tujuan Batam, telah dipersiapkan sesuai nomor surat muatan udara (SMU) 20197170 dengan booking code menggunakan Batik Air penerbangan ID-6862 pukul 16.54 WIB yang dijadwalkan tiba pada 18.10 WIB.
“Dari informasi yang diterima oleh petugas Lion Air, tidak ada pemberitahuan dari pihak ketiga sebagai pengurus mengenai perbedaan reservasi HUM dengan pendamping,” ujarnya.
Danang melanjutkan, petugas Lion Air mengetahui terdapat perbedaan reservasi nomor penerbangan.
Namun, HUM tidak dapat dipindahkan ke kargo pesawat Lion Air dikarenakan JT-378 sudah final atau siap diberangkatkan.
“Sebagai informasi, sebelum HUM masuk ke acceptance desk, petugas di bandar udara keberangkatan yakni Soekarno-Hatta telah memastikan mengenai aktual sesuai reservasi (pembelian tiket penumpang dan kargo). Prosedur ini bertujuan menentukan ruang kargo, jadwal keberangkatan, nomor penerbangan serta kemasan harus sesuai syarat pengangkutan jenazah melalui angkutan udara,” ucap Danang.
Danang melanjutkan, Lion Air sudah memberikan keterangan kepada pihak keluarga atas perbedaan waktu kedatangan di Batam.
“Lion Air menyampaikan rasa keprihatinan atas kejadian yang timbul,” kata Danang.
Lion Air saat ini masih mengumpulkan data, informasi dan keterangan lain mengenai perkembangan pemberitaan dan dari berbagai pihak yang terlibat guna dipelajari lebih lanjut.