Paparkan Kecurangan Pemilu, Sandiaga Ungkit Kasus Amplop Bowo Sidik

Selasa, 14 Mei 2019 | 21:57 WIB
Paparkan Kecurangan Pemilu, Sandiaga Ungkit Kasus Amplop Bowo Sidik
Sandiaga Uno. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno mengungkit soal serangan fajar ratusan ribu amplop eks politisi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso yang mengantarnya menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi.

Masalah politik uang itu disampaikan Sandiaga saat memaparkan sejumlah kecurangan pelaksanaan Pemilu 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, petang tadi.

"Kita juga mencium politik uang yang sangat tajam, salah satu orang penting Tim Kampanye Nasional pasangan calon 01 tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dengan barang bukti ratusan ribu amplop berisi uang. Diketahui amplop itu akan digunakan untuk serangan fajar," tutur Sandiaga, Selasa (14/5/2019).

Sandiaga kemudian membeberkan sejumlah temuan yang telah diungkapkan di dalam persidangan seperti terungkapnya persiapan amplop yang melibatkan pejabat tinggi BUMN dan pejabat tinggi pemerintahan. Ia berujar, rentetan temuan politik uang serupa kasus serangan fajar tersebut juga terjadi di berbagai wilayah.

Baca Juga: Disebut Memble, Rizal Ramli: Tega-teganya Jokowi Mau Jadi Presiden 2 Kali

Adanya politik uang, kata Sandiaga, merupakan bentuk kecurangan pemilu yang dapat merusak demokrasi di Indonesia.

"Ini adalah puncak gunung es politik uang yang kelak mencederai demokrasi kita. betul?" ujar Sandiaga ke pendukung.

"Dari berbagai penjuru tanah air terutama di Jateng dan Jatim masyarakat disuguhi banyak cerita, bagaimana gelombang tsunami amplop politik uang yang dikawal oleh aparat pemerintah bahkan aparat keamanan telah menghancurkan sendi sendi demokrasi kita," sambungnya.

Diketahui, anggota DPR RI nonaktif Bowo Sidik Pangarso bersama Manajer HTK, Asty Winasty dan Staf PT Inersia Indung sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Uang sebesar hasil suap Rp 8 miliar yang disimpan dalam 82 kardus disimpan di kantor PT Inersia di Jalan Salihara, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca Juga: BPN: Prabowo Unggul dari Jokowi 10,1 Persen Suara

Uang yang dikumpulkan Bowo Sidik Pangarso bukan hanya diterima dari HTK, tapi dari sejumlah pihak.

Rencananya, uang miliaran rupiah itu akan dibagikan kepada masyarakat Jawa Tengah agar dirinya bisa kembali terpilih sebagai anggota DPR RI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI