Suara.com - Tasniem Rais, anak keempat Ketua Dewan Penasihat PAN Amien Rais, memberikan pembelaan terhadap pria bernama Hermawan Susanto yang ditahan karena dugaan makar.
Hermawan adalah lelaki yang mengancam memenggal kepala Presiden Jokowi. Namun, menurut Tasniem, kasus itu menjadi contoh kekikinian rakyat pribumi dan muslim semakin dipojokkan oleh pemerintah.
Hal ini disampaikannya melalui akun Instagram @tasniemrais. Ia menilai, pemerintah semakin menunjukkan keberpihakan dan terus menggerus kaum pribumi dan muslim di Indonesia.
"Nah sekarang giliran yang melakukan kesalahan ini adalah orang muslim, pribumi, Islam, langsung dieksekusi," kata Tasniem Rais seperti dikutip Suara.com, Selasa (14/5/2019).
Baca Juga: Kemungkinan Pengancam Penggal Kepala Jokowi Bukan Hanya Hermawan Susanto
Tasniem juga mengunggah sebuah video yang berisi detik-detik penangkapan terhadap Hermawan Susanto di kediamannya. Ia menyoroti ucapan yang dilontarkan oleh si pria dalam video tersebut.
"Perhatikan kata-kata si anak muda ini di video ini: Saya percaya sama Allah..... tangannya menunjuk ke atas. Ini mengingatkan saya pada sebuah cerita di negeri antah berantah," ungkap Tasniem Rais.
Tasniem Rais membandingkan perlakuan yang diterima oleh Hermawan Santoso dengan pemuda etnis Tionghoa yang juga melakukan kasus serupa.
Pemuda itu bernama RJ yang mengancam memenggal kepala Jokowwi serta menyebut sang presiden sebagai kacung hingga mengutarakan berbagai kalimat hinaan lainnya.
"Si anak itu tidak ada panggilan paksa seperti ini. Dan waktu itu katanya polisi, hanya kekhilafan anak muda biasa," ungkap Tasniem Rais.
Baca Juga: Pemuda Ancam Penggal Jokowi Bolos Kerja Demi Ikut Demo Ormas di Bawaslu
Tasniem Rais mengakui sangat prihatin terhadap apa yang terjadi di negara yang disebutnya sebagai negara antah berantah.