Suara.com - Tim Densus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris di Pasar Sayur Caruban, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (14/5/219). Terduga teroris itu berinisial JS.
JS diduga berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. JS masih diperiksa Densus 88 di markas Brimob Detasemen C Pelopor Madiun. Sampai kini belum ada keterangan resmi JS tersebut terlibat dalam jaringan teroris mana.
Sebelumnya, terduga teroris ditangkap di Bekasi, Rabu (8/5/2019) malam. Densus 88 Anti-Teror Polri menangkap dua orang terduga teroris berinisial EY (27) yang merupakan seorang pemilik toko seluler serta YN alias Kautsar (18) di Kota Bekasi.
EY merupakan ketua JAD Bekasi pengganti ketua sebelumnya yang sudah ditangkap beberapa tahun lalu oleh Densus 88 ketika terjadi peristiwa bom Thamrin. Diketahui EY berkecimpung di daerah Bekasi dan memiliki peran vital dalam rencana aksi di daerah Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Polisi Telisik Dugaan Keterlibatan Pengancam Jokowi dengan Teroris di Poso
Bahkan EY yang mengajarkan terduga teroris SL, IF dan T yang lebih dulu ditangkap pada Sabtu (4/5/2019) dan Minggu (5/5/2019), merakit bom dengan tipe "high explosive".
Selanjutnya terduga teroris yang ditangkap adalah YN alias Kautsar, seorang lulusan SMA negeri di Bekasi tahun 2018 yang mempunyau prestasi di bidang olahraga karate sampai tingkat nasional. YN direkrut oleh EY dan diajarkan cara merakit bom.
Dari EY, barang bukti yang disita adalah dua bom pipa "high explosive" serta bahan-bahan untuk merakit bom "triacetone triperoxide" (TATP). Diketahui TATP bukan senyawa tunggal dan diperlukan keahlian khusus untuk mencampur beberapa senyawa kimia untuk menjadi suatu bahan bom yang sifatnya "high explosive". Sementara barang bukti yang disita dari tersangka YN adalah beberapa laptop, hardisc, catatan, alat-alat untuk membuat uji coba serta remote pemicu bom. (Antara)