JPU ke Ratna Sarumpaet: yang Saudara Maksud Setan Siapa?

Selasa, 14 Mei 2019 | 14:03 WIB
JPU ke Ratna Sarumpaet: yang Saudara Maksud Setan Siapa?
Ratna Sarumpaet menjalani sidang lanjutan kasus penyebaran berita bohong atau hoaks. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdakwa kasus penyebaran berita bohong, Ratna Sarumpaet mendapat pertanyaan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait setan yang telah membisikinya untuk berbuat bohong. Ratna sebelumnya mengaku diberitahu setan untuk melakukan kebohongan terkait alasan lebam di wajah saat gelar konferensi pers klarifikasi kebohongannya.

Koordinator JPU Daroe Tri Sadono curiga ada pihak lain yang meminta Ratna untuk berbohong. Karena Ratna mengaku diberitahu setan, Daroe menanyakan identitas setan tersebut.

"Yang saudara maksud setan siapa?" tanya Daroe kepada Ratna di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).

Mendengar pertanyaan tersebut, Ratna mengakui setan yang membisikinya tersebut sebenarnya tidak ada.

Baca Juga: Disebut Curang di Video Viral, Tsamara Tertawa: Salut pada Narasi Hoaksnya

"Tidak ada. Itu hanya dalam pikiran saya," jawab Ratna.

Ratna kemudian mengklaim sebelumnya ia tidak pernah berbohong. Karena itu, dikebohongannya yang pertama ini, ia menganggapnya sebagai perbuatan setan.

"Kesalahan yang saya lakukan, kebohongan itu untuk orang seperti saya enggak pernah bohong, itu perbuatan setan," ujar Ratna.

Ratna Sarumpaet diketahui menggelar konferensi pers untuk mengakui kebohongan wajahnya lebam bukan karena dianiaya, tetapi penyebabnya operasi plastik.

Konferensi pers tersebut diadakan di kediamannya, Kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Baca Juga: Detik-detik Penyebar Hoaks Pengumuman Pemilu adalah HUT PKI Dibekuk Polisi

Dalam konferensi persnya, Ratna mengaku diberitahu setan untuk berbohong kepada anak-anaknya.

"Itu hanya cerita khayalan yang diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu," jelas Ratna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI