Suara.com - Salah satu pengungsi korban kebakaran di Kampung Bandan, Joko mengaku masih berusaha menunaikan ibadah puasa meski rumahnya hangus dilalap api pada Sabtu (11/5/2019). Dia bertahan meski hanya sahur pakai mie instan.
Joko mengaku masih berpuasa walaupun rumah kontrakannya hangus terbakar saat dirinya sedang bekerja menjajakan rujak gerobak dagangannya.
"Kemarin saya masih keliling jualan rujak, Insya Allah masih puasa, seadanya pakai indomie juga kadang ada yang ngasih nasi kotak pas buka sahur," kata Joko kepada Suara.com, Senin (13/5/2019).
Dia mengaku bantuan hadir dari pemerintah maupun donatur sudah mencukupi kebutuhan warga pengungsi Kampung Bandan, namun menurutnya warga lebih butuh kepastian akan masa depannya.
Baca Juga: Setelah Dilalap Api, Warga Kampung Bandan Tak Lagi Terpikir Jalani Puasa
"Kalau makan cukuplah, tapi ini gimana rumah kami, sudah 3 hari belum jelas apa dipindah atau gimana," jelasnya.
Jika tak kunjung ada kejelasan, dia berencana untuk mencari kontrakan baru di tempat lain dengan mengumpulkan uang terlebih dahulu, dan kembali berjualan seperti biasa.
"Ya cari kontrakan lain mungkin sekarang di sini dulu aja," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda lingkungan RT 11, 12, dan 13 RW 05 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (11/5/2019) siang. Sebanyak 450 bangunan semipermanen hangus dilahap si jago merah yang menyebabkan sedikitnya 400 kepala keluarga kehilangan tempat tinggal.
Pemerintah Jakarta Utara menyebut pendistribusian logistik telah diberikan kepada perwakilan warga, antara lain 150 kilogram beras, 25 dus mi instan, lima dus sarden, dan 10 dus biskuit. Selain itu, logistik berupa perlengkapan hidup pun turut didistribusikan mulai dari 160 lembar selimut, 21 lembar terpal, 20 lembar matras, 50 item daster, hingga 48 paket sandang.
Baca Juga: Nelangsa di Kampung Bandan, Menahan Lapar di Antara Puing Kebakaran