Buntut Pulung Jokowi, Rektor UIC: Saya Dapat Kecaman yang Luar Biasa

Minggu, 12 Mei 2019 | 19:56 WIB
Buntut Pulung Jokowi, Rektor UIC: Saya Dapat Kecaman yang Luar Biasa
Tangkapan layar Akun Twitter Musni Umar. [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dan bisa juga orang yang tidak suka pada kita kemudian dia membuat fitnah yang tujuannya untuk menjatuhkan atau merusak nama baik seseorang.

Di dalam agama Islam fitnah ini sangat tidak diterima, dan bahkan mereka yang biasa melakukan fitnah itu dikecam oleh Allah dan umat Islam sejatinya tidak boleh melakukan hal seperti itu. Tapi dalam praktek kita sehari-hari itu sering terjadi.

Saya termasuk salah satu yang mengalami hal itu. Saya menulis di Twitter yang bersumber dari salah seorang yang menghubungi pada saya tentang Pulung. Padahal itu belum tentu saya mengungkapkan sesuatu itu sesuai dengan keyakinan saya atau pandangan saya.

Tetapi setiap fenomena sosial yang terjadi di masyarakat saya sering mengungkapkan dalam bentuk tulisan dan kali ini saya mendapatkan kecaman yang luar biasa, menjelek-jelekan pada saya dan termasuk institusi Universitas Ibnu Chaldun yang saya pimpin.

Selain itu juga, tanpa melakukan check and recheck ada yang menulis bahwa yang berjudul rektor Universitas Ibnu Chaldun menyebut Jokowi memakai jimat untuk menjadi presiden periode kedua.

Ini juga sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah menulis seperti itu, dari sumber tulisan itu. Kemudian ditulis dan akhirnya menjadi viral semua mengecam kepada saya. Dan itu akhirnya merugikan nama saya, meruntuhkan nama saya.

Ini pembunuhan yang secara tidak sadar dilakukan oleh seseorang. Sesuatu yang tidak diungkapkan, kemudian ditulis dan dibaca oleh berbagai kalangan dan kemudian seolah-olah saya mempercayai itu pada saya tidak seperti itu.

Tetapi sekali lagi sebagai sosiolog, fenomena yang terjadi di masyarakat saya sering mengungkapkan dalam bentuk tulisan, dalam bentuk perbicangan diberbagai tempat, bukan berarti saya mempercayai. Tetapi saya mengungkapkan fenomena sosial yang dipercayai oleh masyarakat kita.

Dan itu sesungguhnya harus disadari, setiap yang kita ungkapkan itu belum tentu merupakan kepercayaan kita atau keyakinan kita. Tetapi sekali lagi sangat ditentukan oleh latar belakang kita. Kalau saya sebagai sosiolog selalu merujuk apa yang saya ungkapkan itu apa yang saya lihat, yang saya dengar, yang saya baca dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat kita.

Baca Juga: Tuding Menang Pilpres Pakai Pulung, TKN Yakin Jokowi Maafkan Rektor UIC

Jadi sekali lagi, di Bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama umat Islam yang sedang menunaikan bulan puasa untuk menjauhi fitnah. Krena fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI