Rasanya Puasa di Washington Amerika Serikat, Banyak Tantangan

Minggu, 12 Mei 2019 | 11:53 WIB
Rasanya Puasa di Washington Amerika Serikat, Banyak Tantangan
Maryam Nisywa. (VOA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Paling rindu suasana puasa di Indonesia dengan makanan khas berbuka seperti kolak pisang, cendol, es teler, dan kue-kue manis. Namun, kami dapat membuat sendiri makanan dan minuman itu. Untungnya, bahan-bahan tersebut dapat dibeli di supermarket makanan Asia di Durham, North Carolina,” tuturnya.

Kesibukan kuliah di Duke University dan 15 jam puasa dengan terbenamnya matahari yang lebih lama di musim semi dan musim panas tidak menghalangi Rizki bersama anak dan istrinya untuk tetap berpuasa di luar negeri.

Setelah berbuka, Rizki dapat melakukan sholat tarawih berjamaah di beberapa masjid termasuk di Duke University Centre of Muslim Life (CML) yang dapat ditempuh dengan 10 menit jalan kaki atau 2-3 menit mengendarai mobil dari rumahnya. (VOA)

Baca Juga: Matahari Terbenam Dini Hari, 4 Negara Ini Miliki Durasi Puasa Terlama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI