Menko Puan Ingin Impor Guru, Mendikbud: untuk Latih Guru Lokal

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Minggu, 12 Mei 2019 | 11:12 WIB
Menko Puan Ingin Impor Guru, Mendikbud: untuk Latih Guru Lokal
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy berbicara tentang guru honorer K2 di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (11/1). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia berencana mendatangkan guru dari luar negeri mengajar di Indonesia. Wacana itu pertama kali muncul dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Terkait itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan guru yang didatangkan dari luar negeri bertujuan untuk melatih guru-guru maupun instruktur yang ada di Tanah Air.

"Salah satu pertimbangan Menko PMK Puan Maharani dengan mendatangkan instruktur atau guru dari luar negeri untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia," ujar Muhadjir seperti diberitakan Antara, Minggu (12/5/2019).

"Juga bisa lebih efisien dari pada mengirim instruktur atau guru Indonesia ke luar negeri," Muhadjir menambahkan.

Baca Juga: Jadi Sasaran Bentrok 2 Perguruan Silat, AKP Aditia Dikeroyok hingga Pingsan

Muhadjir menjelaskan, yang dimaksud Menko Puan bukan "mengimpor" melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri untuk program Training of Trainers atau ToT.

Ia menjelaskan, instruktur luar negeri nantinya tidak hanya untuk sekolah tetapi juga untuk lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya Balai Latihan Kerja atau BLK.

"Sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK juga pembelajaran science, technology, engineering and mathematics (STEM)," tambah dia.

Meski demikian, Muhadjir memastikan pengirim guru ke luar negeri untuk kursus jangka pendek akan tetap dilakukan pemerintah.

Mendikbud berharap program tersebut tetap berlanjut setelah dikirim sebanyak 1.200 guru ke luar negeri.

Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Selesaikan Masalah Tunjangan Guru

"Sehingga target pengiriman guru kursus ke luar negeri sebanyak 7.000 guru tahun ini bisa tercapai," kata Muhadjir.

Puan Maharani mendapatkan hadiah khusus dari Kerajaan Arab Saudi berupa kesempatan menyaksikan dari dekat prosesi pembuatan Kiswah atau kain penutup Kakbah di Mekkah al-Mukarramah pada 29 April 2019 lalu.
Puan Maharani mendapatkan hadiah khusus dari Kerajaan Arab Saudi berupa kesempatan menyaksikan dari dekat prosesi pembuatan Kiswah atau kain penutup Kakbah di Mekkah al-Mukarramah pada 29 April 2019 lalu.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengungkapkan gagasan untuk mengundang guru dari luar negeri mengajar di Indonesia.

Pernyataan itu menuai kontroversi karena guru dari luar negeri dianggap menggantikan peran guru mengajar di kelas, padahal maksudnya untuk mengajar para guru atau bertugas sebagai instruktur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI