Politisi Demkrat Ajak Jokowi dan Prabowo Bentuk Tim Investigasi Pemilu 2019

Sabtu, 11 Mei 2019 | 14:21 WIB
Politisi Demkrat Ajak Jokowi dan Prabowo Bentuk Tim Investigasi Pemilu 2019
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan seusai mengikuti debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Rachland Nashidik mengajak Capres Joko Widodo atau Jokowo dan Capres Prabowo Subianto untuk duduk bersama guna membentuk tim investigasi kecurangan pemilu.

Menurut Rachland, baik Jokowi maupun Prabowo sama-sama memiliki kewajiban untuk mengedepankan kepentingan masyarakat.

Rachland mengatakan, Jokowi dan Prabowi harus membentuk tim investigasi kecurangan pemilu untuk menyelamatkan wajah demokrasi Indonesia. Ia meminta keduanya bisa menyelidiki laporan soal penyalahgunaan lembaga negara hingga ratusan petugas pemilu yang meninggal dalam Pemilu 2019.

"Pak @prabowo dan Pak @jokowi ayo duduk bersama. Bentuk joint investigation team, titik temu demi menyelamatkan demokrasi kita," kata Rachland melalui akun Twitternya @RachlandNashidik pada Sabtu (11/5/2019).

Baca Juga: Perludem: Pemilu 2019 Adalah Ketidakadilan Bagi Petugas dan Pemilih

"Selidiki laporan penyalahgunaan lembaga negara dan aparatnya, keuangan negara, mobilisasi kepala daerah, dan kematian massal dalam Pemilu 2019," cuitnya lagi.

Menurutnya, Jokowi dan Prabowo mampu memenuhi kepentingannya masing-masing ketika tim investigasi pemilu tersebut dibentuk.

Rachland mengatakan kalau Jokowi memiliki kepentingan untuk membuktikan sebagai kepala negara bahwa Pemilu 2019 berjalan secara jujur dan adil. Sedangkan Prabowo memiliki kepentingan untuk memeriksa laporan dari penyalahgunaan dari elemen kekuasaan.

"Kenapa tak bertemu di tengah, bentuk joint team untuk bersama-sama menyelidiki semua itu?," tanyanya.

Rachland juga berpandangan kalau Jokowi dan Prabowo yang notabene menjadi pemimpin bisa menindak para pendukungnya dengan akal budi. Pasalnya, keduanya disebut Rachland memiliki kewajiban untuk mengedepanan kepentingan umum ketimbang kepentingan pribadi.

Baca Juga: Ray Rangkuti: Pemilu Kali Ini Paling Banyak Memenjarakan Orang!

"Sebagai pemimpin, Pak @prabowo dan Pak @jokowi punya kewajiban untuk mengutamakan kepentingan umum, di depan kepentingannya sendiri," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI