Suara.com - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar sempat membuat heboh jagat media sosial Twitter lewat cuitannya. Di akun Twitternya @musniumar, ia menulis Capres Joko Widodo atau Jokowi sedang melakukan perang gaib untuk mempertahankan kekuasaannya agar menjadi presiden dua periode.
Bahkan Musni Umar menulis Jokowi memiliki pulung dalam Bahasa Jawa agar bisa kembali menjadi presiden.
"Jokowi pitulungan. Sekarang sedang perang ilmu gaib untuk pertahankan Jokowi," cuit Musni Umar seperti dikutip Suara.com, Kamis (9/5/2019).
Sadar cuitannya menuai kontroversi, Musni Umar lantas membuat klarifikasi atas cuitannya itu.
Baca Juga: Politik Kian Panas, Tujuh Rektor Se-Bogor Sampaikan Pesan Untuk Elite
Melalui akun YouTube yang diunggah pada 9 Mei 2019 itu, Musni Umar mengunggah video berdurasi 5 menit 27 detik. Dalam keterangan video itu tertulis "Penjelasan Musni Umar ttg Pulung dan Minta Maaf"
Dalam video itu, tampak Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar memberikan penjelasan atas cuitan di Twitter.
"...Kepada seluruh masyarakat, bahwa beberapa waktu lalu saya menulis di Twitter tentang pulung. Sumber tulisan ini dari telepon saudara Kunto yang saat itu mengaku dari Surabaya. Dia mengenal saya melalui pemberitaan di media dan kemudian dia menelpon saya dan memberitahukan bahwa pemimpin Indonesia dari waktu ke waktu itu mengamalkan pulung.
Sehubungan dengan itu, karena saya menulis ada Bung Karno, ada Pak Harto ada Pak Habibie, ada Pak Gus Dur, ada Pak SBY, ada Ibu Ani dan terakhir Pak Jokowi, maka dengan ini saya ingin minta maaf. Pertama kepada keluarga Bung Karno, kedua kepada keluarga Pak Harto, ketiga kepada Profesor BJ Habibie dan keluarga, kemudian keempat kepada keluarga KH Abdurrahman Wahid, kelima Profesor Pak SBY dan Ibu Ani dan terakhir Pak Jokowi sekeluarga.
Khusus Pak Jokowi, saya ingin ucapkan sekali lagi mohon maaf karena apa yang ditulis di media yang menyebutkan bahwa Rektor Universitas Ibnu Chaldun berkata Jokowi memakai jimat untuk dipilih kembali sebagai presiden, sama sekali di dalam tulisan saya di Twitter tidak menyebutkan seperti itu, ini diplintir, untuk memfitnah, untuk menyebarluaskan hoaks yang sama sekali tidak benar adanya.
Baca Juga: Rektor UIC Percaya Klenik, Bilang Jokowi Pakai Pulung Demi Jadi Presiden
Oleh karena itu sekali lagi, pemberitaan di media saya sampaikan sama sekali tidak benar. Kemudian saya mendoakan dan sekaligus memaafkan kepada mereka yang mencerca saya yang mengaitkan dengan Universitas Ibnu Chaldun dan menyebut bahwa universitas ini kurang baik, saya ingin menegaskan bahwa Universitas Ibnu Chaldun yang didirikan pada 11 Juni 1956 telah berusia 63 tahun memiliki reputasi tinggi, telah melahirkan banyak tokoh. Misalnya kita kenal di masa dahulu ada almarhum AM Fatwa, beliau adalah alumnus dari Universitas Ibnu Chaldun.