Bukannya Sahur, Pak Kades Digerebek Warga di Rumah Janda Pemilik Kantin

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 10 Mei 2019 | 13:50 WIB
Bukannya Sahur, Pak Kades Digerebek Warga di Rumah Janda Pemilik Kantin
Ilustrasi (Foto: Serujambi.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika warganya sedang bersiap untuk santap sahur guna menunaikan puasa bulan suci Ramadan, Pak Kades di Jambi justru tepergok tengah berduaan di dalam rumah janda desa.

Muslimin, Kepala Desa Sido Lego, Kecamatan Tabir Lintas, Kabupaten Merangin, Jambi, digerebek dalam rumah janda tanpa busana, oleh warganya sendiri, Rabu (8/5) dini hari waktu sahur.

Seperti diberitakan Metrojambi.com—jaringan Suara.com, Jumat (10/5/2019), pak kades sudah lama dicurigai warga karena kerap terlihat berkunjung ke rumah janda tersebut, terutama saat malam hari.

Karena kesal, warga akhirnya bersepakat untuk menggerebek pak kades saat berada di dalam rumah janda tersebut.

Baca Juga: Pohon Pisang Aneh Ini Gegerkan Warga Merangin Jambi

Rabu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, warga yang datang menggerebek mendapati Kades Muslimin sedang asyik tidur tanpa mengenakan selehai benang pun dengan janda tersebut.

"Kami pantau, dia masuk ke rumah pukul 21.00 malam. Kami menggerebek pukul 02.00 WIB, saat mau sahur,” tutur warga sekitar.

Tak pelak, sebagai sanksi, Muslimin dihadapkan dalam sidang adat oleh Lembaga Adat Desa Sido Lego. Dalam sidang, ia dinyatakan bersalah dan harus membayar Rp 30 juta, mundur dari jabatannya, serta menikahi janda tersebut.

Seusai menjalani sidang adat, Muslimin mengutarakan pengakuan dan penyesalannya. Ia mengakui, DW adalah janda yang sangat menarik di desa Sidolego.

Banyak pria di desa yang menyukainya. Sudah banyak pula pria yang ditolak dan DW tetap memilih dirinya.

Baca Juga: Heboh Rencana Pernikahan Bocah Kelas 5 SD di Merangin Jambi

Kata Muslimin, dirinya sudah lama mengenal DW si janda beranak dua. DW merupakan pemilik kantin di Balai Desa Sido Lego yang menjadi langganan perangkat desa, termasuk Muslimin.

Berawal dari hubungan tersebut, DW dan Muslimin diam-diam menjalin hubungan spesial.

"Saya sudah lama menjalin komunikasi dengan DW. Saya juga sering telponan dan kami juga sudah sering kali bertemu. Entah kenapa waktu itu saya merasa terpanggil saja untuk mengunjungi DW di rumahnya pada malam hari," ujar Muslimin.

Muslimin mengaku khilaf dan siap menerima konsekuensinya. Meski telah memiliki istri dan anak, Muslimin mengakui siap menikahi DW dengan aturan poligami.

"Saya sudah mengundurkan diri dari jabatan Kades Sido Lego. Atas nama pribadi dan keluarga, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Kabupaten Merangin khususnya warga Desa Sido Lego. Saya juga siap untuk menikahi DW," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI