Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lebih berani mengambil keputusan dan resiko pada periode kedua kepemimpinannya. Jokowi mengatakan, jika dirinya dinyatakan menang Pilpres 2019 maka tidak memiliki beban, karena sudah tidak bisa mencalonkan diri kembali pada Pilpres 2024.
"Lima tahun ke depan mohon maaf, saya sudah enggak ada beban," ujar Jokowi di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2019 di Ballroom, Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019.
Jokowi menjelakan, dirinya udah tidak bisa mencalonkan diri menjadi calon presiden pada Pilpres 2024. Hal ini dikarenakan adanya aturan Kepala Negara maksimal menjabat dua periode atau 10 tahun memimpin.
"Saya sudah enggak bisa nyalonkan lagi," kata Jokowi.
Baca Juga: KPU Selesaikan Rekapitulasi Suara Pemilu Luar Negeri Hari Ini
Meski tidak dapat mencalonkan diri sebagai Presiden periode 2024-2029, Jokowi berjanji akan melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara.
"Jadi apapun yang paling baik, terbaik untuk negara akan saya lakukan," kata dia.
Jokowi menuturkan, selama satu periode ia menjabat masih melihat ruwetnya proses perizinan di Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian mendorong kementerian hingga pemerintah daerah untuk menyederhanakan perizinan guna menyongsong Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
"Jadi, yang namanya penyederhanaan perizinan saya bolak-balik ngomong, kita ini lebih dari 20 tahun tidak bisa menyelesaikan yang namanya defisit transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan karena apa? ekspor Kita," kata Jokowi.
Baca Juga: Diikuti 48 Partai, Afrika Selatan Gelar Pemilu Keenam
Selain itu Jokowi juga menyinggung soal investasi. Menurutnya dua hal itu belum bisa diselesaikan pemerintah dengan baik.
"Investasi, perizinan yang berbelit belit baik di pusat atau daerah. Baik di Jakarta, provinsi, kabupaten kota, belum ada penyelesaian yang betul-betul sangat drastis," kata Jokowi.