Suara.com - Aidil Ginting (40), akhirnya mengaku nekat membunuh istrinya, Irawati (35) karena geram kerap dirongrong uang oleh korban. Tersangka menyebut istrinya tak pernah cukup jika diberikan uang bulanan.
"Istri (Irawati) saya kurang uang dan berapa pun dikasih, kurang (merasa tak cukup). Waktu saya kasih uang Rp 4 juta dalam jangka waktu satu bulan tetapi kurang juga. Kemudian saya kasih lagi Rp 6 juta habis juga dan tidak pernah cukup," kata tersangka seperti dikutip Portalsatu.com--jaringan Suara.com, Rabu (8/5/2019).
Karena perkara uang, kata Aidil, Irawati sempat ingin bercerai. Ucapan itu dilontarkan ketika Aidil tak memberikan uang Rp 500 ribu sebagaimana yang diminta sang istri.
"Terus saya terakhir pulang dari Panton Labu dikasih uang cuma Rp 500 ribu dan dia marah-marah besar hingga minta cerai, tapi saya tidak mau bercerai, karena saya menyayanginya,” katanya.
Baca Juga: Menag Lukman Akui Terima Rp 10 Juta dari Penyuap Rommy, Sudah Dikembalikan
Dia mengaku membunuh istrinya karena korban ingin menikam dirinya terlebih dahulu saat keduanya terlibat pertengkaran.
“Kemudian saya tangkap pisaunya dan saya buang, lalu saya peluk dia (Irawati). Dia dorong saya lagi mau diambil pisau itu lagi yang saya buang, daripada saya yang ditusuk maka saya tusuk dia,” ungkapnya.
Tak hanya membunuh Irawati, tersangka juga membunuh dua anak tirinya, yakni Zikra (14) dan bayi yang masih berusia 16 bulan. Ditanya mengapa kedua anak tirinya ikut dibunuh, Aidil mengaku karena kesal dan sakit hati dengan ibu anak tersebut. Sehingga ia melampiaskan terhadap anak-anak itu karena merasa takut nantinya mereka menceritakan kejadian pembunuhan itu kepada orang lain.
“Saya menyesal telah membunuh mereka,” ujarnya.
Aksi pembunuhan itu terjadi di kediaman korban di Gampong Ulee Madon, Kecamatan Muara Batu, Aceh Utara, Selasa (7/5/2019) dini hari.
Baca Juga: Ancaman Wiranto, Ahmad Dhani: Enggak Usah Takut, Penjara Bareng Saya
Setelah mendapatkan lapora dari warga, akhirnya polisi mencari keberadaan Aidil yang melarikan diri ke kawasan Simpang Lambaro, Aceh Besar, arah ke Bandara Sultan Iskandar Muda.