Suara.com - Bom meledak di area masjid kaum Sufi yang paling dihormati di Pakistan. Insiden itu menewaskan sedikitnya delapan orang termasuk lima petugas polisi dan melukai sedikitnya 25 orang.
Pemerintah Pakistan, seperti diberitakan The Washington Post, mengatakan peristiwa itu dilakukan oleh kelompok teroristik yang menargetkan wilayah Islam moderat.
Pemboman itu terjadi Rabu pagi di Lahore, ibukota provinsi Punjab, di dekat tempat suci imam sufi abad ke-11, Abul Hasan Ali Bin Usman, yang lebih dikenal sebagai Data Ganj Bakhsh Hajveri.
Petugas kepolisian mengatakan, pemboman menghancurkan satu mobil van aparat kepolisian yang sengaja berada di sana untuk menjaga masjid.
Baca Juga: Pergerakan Senyap Kaum Sufi di Belakang Jokowi dan Prabowo
Penyelidik sedang mencoba menentukan siapa yang berada di balik serangan itu. Kekinian, polisi sudah menetapkan serangan itu sebagai aksi bom bunuh diri.
"Tidak ada peringatan ancaman khusus untuk masjid, tetapi kawasan itu masuk dalam zona keamanan tinggi dari pihak kepolisian,” kata Ashfaq Ahmad Khan, wakil inspektur jenderal kepolisian Lahore.
Pemboman itu mendapat kecaman, karena terjadi pada hari ketiga puasa bulan Ramadan. Namun, kaum militan Islam sering melakukan serangan selama bulan Ramadan.
Sebab, dalam keyakinan mereka, mati dalam pertempuran selama bulan Ramadan akan mendapat berkah dari Tuhan di akhirat.
Masjid yang dikenal sebagai Data Darbar itu, adalah salah satu monumen utama kebudayaan Lahore dan menarik ratusan umat setiap hari.
Baca Juga: Tempat Ibadah Sufi Pakistan Diserbu, 20 Tewas
Kompleks kuil tetap sibuk sepanjang siang dan malam hari saat pengunjung memadati salat dan sedekah.