4. Masjid Keramat Luar Batang
Momen Ramadan menjadi momen yang paling tepat untuk berkunjung atau berziarah. Masjid Jami Keramat Luar Batang dapat menjadi pilihan yang tepat untuk berziarah sekaligus beribadah. Adalah salah satu masjid yang merupakan bangunan bersejarah di Penjaringan, Jakarta utara.
Masjid Jami Keramat Luar Batang. Masjid yang tidak memiliki kubah, melainkan hanya ada satu atap lancip yang menyerupai cungkup pada bangunan Hindu Jawa. Masjid Jami Luar Batang berdiri didampingi dua menara berwarna putih yang atapnya berbentuk tumpan, yang menandakan bahwa Masjid tersebut adalah sebuh bangunan tua.
Kisah mengenai sejarah Masjid Jami Luar Batang tak lepas dari Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Alaydrus atau lebih dikenal dengan 'Habib Husein'. Seorang tokoh ulama yang merupakan seorang Arab Hadramaut yang hijrah ke tanah Jawa melalui Pelabuhan Sunda Kelapa pada 1736. Silsilahnya dikatakan tersambung kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah salah satu tokoh penentang kolonial Belanda di kawasan Sunda Kelapa pada abad ke-18. Mulanya Masjid Jami Luar batang adalah sebuah surau bernama An-Nur yang dimiliki Habib Husein.
Baca Juga: Ngabuburit Anti Bosan Taman Safari, Naik Kuda Poni Sambil Nunggu Bedug
Habib Husein meninggal dunia pada 29 Ramadan 1169 atau 24 Juni 1756. Sejarah mengatakan beliau akan dimakamkan di tanah abang. Namun pada saat jenazahnya digotong menggunakan kurung batang untuk dibawa ke pemakaman di Tanah Abang, mereka tidak menemukan jenazah Habib Husein di kurung batang tersebut. Melainkan Jenazah Habib Husein didapati masih berada di kediamannya. Kejadian tersebut berulang hingga akhirnya Habib Husein dimakamkan di samping Masjid Keramat Luar Batang.
Surau milik Habib Husein tersebut kemudian dibangun menjadi masjid setelah Habib Husein meninggal dunia. Untuk mengenang jasa beliau karena syiarnya dalam menyebarkan agama Islam, penduduk Luar Batang kemudian menamai Masjid tersebut sebagai Masjid Jami Keramat Luar Batang dan menyebut Habib Husein sebagai Habib Luar Batang.
Masjid Jami Keramat Luar batang kemudian diresmikan sebagai “Benda Cagar Budaya”. Pemugaran dan Peresmian Masjid Jami Keramat Luar Batang tak lepas dari peran gubernur-gubernur DKI Jakarta yang menjabat pada masa periodenya. Seperti Prasasti batu pertama yang diletakkan di ruang utama yang biasa digunakan untuk sholat, yaitu prasasti peletakkan batu pertama pada tanggal 6 September 1991 yang ditandatangi oleh Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Wiyogo Atmodarminto dan prasasti kedua oleh Gubernur Soedarji Soedirja pada tanggal 5 September 1997.
Kini, masjid tersebut telah kedatangan banyak peziarah dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia. Makam Habib Husein yang berada di samping masjid seolah menjadi magnet bagi penduduk Indonesia untuk datang memanjaatkan doa. Berbagai fasilitas pendukung disiapkan seperti area parkir yang representatif dan air bersih untuk berwudhu. Serta acara-acara keislaman untuk mempererat persaudaraan seagama.
Baca Juga: Nonton Film Jadi Aktivitas Favorit untuk Ngabuburit