Suara.com - Terdakwa kasus penyebaran berita bohong atau hoaks, Ratna Sarumpaet mengakui kecanduan obat antidepresan sejak lama. Hal itu diakui Ratna sesuai menjalani sidah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
"Sudah lama, sudah lama banget," kata Ratna Sarumpaet di rutan Polda Metro Jaya, Selasa (7/5/2019).
Aktivis gaek tersebut mengaku jika ia mengkonsumsi obat-obatan tersebut pasca aksi 212. Ratna menyebut dirinya merasa depresi sehingga memutuskan untuk mengkonsumsi obat antidepresan itu.
"(Mengkonsumsi pertama kali) habis 212. Ya karena depresi hehe. Depresi itu cuma mencegah untuk tidak depresi itu aja," papar Ratna.
Baca Juga: Wiranto Ancam Tutup Media, Demokrat: Cerminan Otoritarianisme Brutal!
Lebih lanjut, Ratna mengatakan jika berat tubuhnya kini semakin bertambah selama meringkuk di rutan Polda Metro. Sejauh ini ia juga mengaku tetap berpuasa.
"Iya puasa, hehe. Soalnya di sini saya mulai gemuk jadi harus puasa. Mulai gemuk hehe, jadi masa susahnya sudah lewat, hehe," tutup Ratna.
Untuk diketahui, Ratna Sarumpaet sebelumnya mengklaim telah dianiaya oleh dua orang lelaki hingga wajahnya lebam pada Oktober 2018.
Setelah dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya, ternyata penyebab wajah babak belur yang dialami Ratna bukan dianiaya melainkan imbas operasi sedot lemak.
Akibat kebohongannya itu, Ratna dijerat Pasal 14 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan Pasal 28 juncto Pasal 45 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Baca Juga: Ancam Tutup Media, Wiranto Dituding Tiru Gaya Komunis China