Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah membandingkan korban jiwa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pada Pemilu 2019 yang sangat banyak dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Pernyataan Fahri Hamzah tersebut pun mendapatkan sindiran balik dari Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia Dedek Prayudi.
Sindiran yang diberikan oleh Dedek Prayudi berawal dari cuitan Fahri Hamzah yang mencurigai sda hal janggal dalam pelaksanaan Pemilu 2019. Sehingga begitu banyak petugas KPPS meninggal selama proses Pemilu 2019.
"Kenapa Pemilu sebelumnya orang tidak meninggal ya? Adalah apa di Pemilu 2019 #AdaApaDiTPS," cuit Fahri Hamzah seperti dikutip Suara.com, Senin (6/5/2019).
Cuitan Fahri Hamzah dikomentari oleh Dedek Prayudi. Melalui akun Twitter @uki23, Dedek Prayudi menyebut ada perbedaan mendasar yang membedakan Pemilu 2019 dengan Pemilu sebelumnya. Dedek Prayudi pun meminta agar Fahri Hamzah selaku wakil rakyat mampu mengevaluasinya.
Baca Juga: Tadarus Alquran di atas Pukul 22.00 WIB Dilarang Pakai Pelantang Suara
"Pemilu 2019 adalah kali pertama semua dilakukan serentak hingga beban kerja begitu besar. Silakan evaluasi ini di DPR," kata Dedek Prayudi.
Dedek Prayudi menduga Fahri Hamzah sengaja hendak mengeksploitasi kasus banyaknya korban jiwa berguguran selama Pemilu 2019 untuk mendelegitimasi Pemilu. Padahal, para petugas KPPS yang telah gugur sudah berjuang sekuat tenaga demi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.
"Anda tampak mengeksploitasi gugurnya para pahlawan demokrasi demi mendelegitimasi Pemilu, sesuatu yang justru mereka perjuangkan," ungkap Dedek Prayudi.
Baca Juga: Situng KPU Buka Puasa Pertama: Prabowo Masih Keok