Suara.com - Tawuran pecah di Jalan Kramat II, Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Minggu (5/5/2019) dini hari. Buntut dari tawuran tersebut, remaja berinisial R (18) tewas terkena bacokan celurit pada bagian perut.
Kapolsek Senen Komisaris Muhammad Syafe'i mengatakan, tawuran tersebut terjadi pada pukul 01.30 WIB. Dirinya menyebut dua kelompok yang terlibat tawuran ialah kelompok remaja dari RW 4 gang 1C dan RW 8 Kebon Sayur.
Alhasil, sebanyak 21 orang ditangkap. Sementara, korban berinisial R tewas setelah dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD).
"Iya tawuran itu mengakibatkan 1 orang bernama Raka meninggal dunia di RSPAD," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (6/5/2019).
Baca Juga: Cegah Tawuran, Satpol PP DKI Akan Rutin Patroli Selama Ramadan
Tawuran tersebut berlangsung singkat, terhitung hanya 5 menit. Saat itu, pihak kepolisian sedang berpatroli guna mengantisipasi balap liar. Akhirnya, polisi menangkap para pelaku tawuran itu.
Syafe'i mengatakan, tawuran antara pemuda RW 04 dan RW 08 itu sesuai janjian melalui media sosial. Tawuran itu sendiri, diinisiasi oleh korban R.
"Mereka mengakui diajak untuk tawuran oleh si korban sendiri, si Raka ini. Karena mengadu ada masalah dengan anak-anak RW 08 dan menyelesaikan masalah membawa senjata tajam," ujar Syafe'i.
Syafe'i mengatakan, 21 orang pelaku tawuran tersebut tengah diperiksa intensif oleh kepolisian. Sementara, jasad korban telah dimakamkan.
Terkait motif tawuran tersebut, polisi belum mengetahuinya. Hingga kekinian pihaknya masih menyelidiki hal tersebut.
Baca Juga: Seorang Anak Tewas Dikeroyok Pemuda yang Sedang Tawuran