Suara.com - Cara benar menyambut Ramadan menurut Syeikh Abdul Qadir Al Jailani. Ramadan adalah bulan paling mulia dalam Islam. Begitu yang disepakati ulama, bahkan Allah menegaskan puasa adalah milik-Nya dan Dia sendiri yang mengganjarkannya.
Sebegitu spesialnya bulan ramadan, Rasulullah SAW sampai memohon dipanjangkan umur untuk kembali dipertemukan Bulan Ramadan.
Namun apakah kamu sudah mempersiapkan rohani dalam menyambut bulan suci ini?
Kita tahu, Ramadan bukan semata-mata bulan ibadah. Dalam kehidupan bermasyarakat, bulan ramadan begitu ketat beriringan dengan perubahan aktivitas sosial.
Baca Juga: Anies Klaim Harga Kebutuhan Pokok Stabil Jelang Puasa, Ini Data Sebenarnya
Seperti para pedagang yang berlomba-lomba umtuk menaikkan penghasilan mereka dan para pekerja yang menunggu kesempatan untuk menerima tunjangan hari raya.
Dalam situasi seperti ini, sejauh mana kita dapat mensucikan niat kita untuk fokus beribadah tanpa terlalu tenggelam pada kesenangan duniawi?
Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam kitab Al-Ghuniyah menganjurkan tahapan rohani yang harus dipersiapkan dalam menyambut bulan ramadan.
Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani adalah seorang ulama fiqih yang sangat dihormati oleh Sunni dan dianggap wali dalam dunia tarekat dan sufisme. Ia dianggap wali dan menerima penghormatan besar oleh kaum Muslim dari anak benua India.
Pertama, Syeikh Abdul Qodir Al-Jailani menganjurkan agar umat Islam menyambut bulan Ramadan dengan mensucikan diri dari kesalahan-kesalahan di masa lalu. Melakukan introspeksi, evaluasi diri dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Baca Juga: Resmi Ditetapkan, Besok Umat Muslim di Indonesia Mulai Puasa Ramadan
Adalah satu tahapan rohani yang paling penting untuk menyambut bulan suci dengan keadaan yang juga suci.