Suara.com - Mantan pejabat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu menantang semua pihak termasuk para pejabat dan elite di pemerintahan Presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) untuk menyatakan Pemilu 2019 ini berlangsung tanpa adanya kecurangan.
Pasalnya, selama ini Said Didu menilai tidak pernah ada pernyataan dari pemerintah maupun penyelenggara bahwa Pemilu 2019 terlaksana secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil atau Luber Jurdil.
"Jadi saya ingin menyatakan, saya menantang siapa pun yang berani menyatakan bahwa Pemilu kali ini tidak curang," kata kata Said Didu dalam diskusi publik di Hotel Ambhara, Minggu (5/5/2019).
Pernyataan dari pemerintah, lanjut Said, hanya sebatas pencoblosan Pemilu berlangsung aman dan damai. Padahal, menurutnya kecurangan pada pelaksanaan Pemilu maupun pasca Pemilu benar terjadi adanya.
Baca Juga: MCM Indonesia: Ijtimak Ulama III Pemecah Bangsa dan Inkonstitusional!
"Jadi intinya adalah Pemilu 2019 pencoblosannya berlangsung damai dan lancar. Tapi dirancang untuk curang sehingga berdampak pada banyaknya orang meinggal," kata Said.
Sebelum Said Didu, banyak tokoh dari kalangan politisi hingga ulama yang menyebut adanya kecurangan Pemilu 2019. Kebanyakan dari mereka yang menuding adanya kecurangan dalam pelaksanaan pemilu itu dari kubu pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno. Bahkan, politikus kawakan PAN Amien Rais menyerukan agar mengerahkan people power jika Jokowi yang berdampingan dengan Cawapres Ma'ruf Amin memenangkan Pilpres dengan cara-cara curang.