Suara.com - Politikus PKS sekaligus pencetus gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera mengharamkan adanya teriakan Ganti Presiden setelah pelaksanaan Pilpres 2019 selesai. Hasil real count sementara yang dilakukan KPU menunjukan pasangan nomor urut 01 Jokowi - Maruf unggul dari rivalnya, Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga.
Terkait itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku tak memiliki pandangan terkait tagar ganti presiden yang selama ini digaungkan Mardani.
"Saya enggak memiliki pandangan terhadap apa yang disampaikan pak Mardani," ujar Sandiaga di kediamannya, Jalan Jenggala II, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (4/5/2019).
Menurut Sandiaga yang terpenting saat ini adalah mengawal Pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat serta menyerap aspirasi masyarakat.
Baca Juga: Pesan Damai Sejumlah Ulama Jatim Bagi Para Elite Usai Pemilu 2019
"Bagi saya sih tugas saya untuk mengawal Pemilu jujur adil dan bermartabat dan terus menyerap aspirasi masyarakat dan menghadirkan solusi," kata dia.
Selain itu mantan Wagub DKI Jakarta ini juga menyebut Pilpres bukanlah ajang untuk mencari kekuasaan, namun menjadikan Indonesia lebih kedepan.
"Karena ini bukan mencari kekuasaan untuk kalah menang, ini untuk Indonesia yang menang, Indonesia yang lebih baik adil dan makmur itu yang akan diperjuangkan," katanya.
Sebelumnya politikus PKS sekaligus pencetus gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera mengharamkan kepada siapapun yang masih berteriak-teriak ganti presiden. Seruan itu disampaikan Mardani karena gerakan #2019GantiPresiden telah tutup buku setelah pelaksanaan Pemilu 2019berakhir.
"Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi?. Sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," kata Mardani di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jumat (3/5/2019).
Baca Juga: Jasad Petugas KPPS Gugur di Pemilu 2019 Bisa Diautopsi, Asal...
Mardani kemudian mengajak kedua kubu pasangan baik Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk bisa bertemu pasca Pilpres 2019 untuk mewujudkan suasana bangsa yang kondusif.