Gelar Multaqo Ulama dan Habaib, Ketua PBNU: Ini Baru Betul-Betul Ulama

Jum'at, 03 Mei 2019 | 21:38 WIB
Gelar Multaqo Ulama dan Habaib, Ketua PBNU: Ini Baru Betul-Betul Ulama
Ulama dan pemikir Islam dari berbagai organisasi massa, menggelar acara Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Umat, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam. [Suara.com/Fakhri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ulama dan pemikir Islam dari berbagai organisasi massa, menggelar acara Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Umat, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam.

Acara yang dimulai pada pukul 20.45 WIB tersebut, dihadiri oleh sedikitnya 600 ulama. Di antaranya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj.

Kiai sepuh NU KH Maimun Zubair, Habib Luthfi Bin Yahya, Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar, dan Ketua Umum Patriot Garuda Nusantara (PGN) Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril.

Ketua PBNU Said Aqil Siradj saat didaulat memberikan pidato menegaskan, acara ini betul-betul digelar dan diikuti oleh alim ulama.

Baca Juga: Said Aqil ke Warga NU: Jangan Lakukan Tindakan Inkonstitusional Pascapemilu

Ulama dan pemikir Islam dari berbagai organisasi massa, menggelar acara Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Umat, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam. [Suara.com/Fakhri]
Ulama dan pemikir Islam dari berbagai organisasi massa, menggelar acara Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim untuk Kemaslahatan Umat, di Hotel Kartika Chandra, Jakarta Selatan, Jumat (3/5/2019) malam. [Suara.com/Fakhri]

"Pertemuan ini adalah betul-betul para ulama, para habaib. Ulama yang memiliki pesantren, memiliki umat, yang betul-betul paham mumpuni tentang agama, dan ulama yang betul-betul hidup bersama umat, membimbing mengasuh mengayomi umat," jelas Said Aqil di lokasi acara.

Said juga menjelaskan, acara ini bertujuan untuk menyatukan kembali umat islam seusai Pemilu dan Pilpres 2019.

Ia menyebut tidak ingin bangsa Indonesia terpecah sehingga menimbulkan perang saudara, hanya karena berbeda pilihan politik.

Said Aqil juga mengatakan, ulama sesuai dengan ajaran agama Islam seharusnya mengajarkan kebaikan, bukan sebaliknya, permusuhan.

"Islam mengajarkan persatuan, persaudaraan, melarang kekerasan, apalagi perbuatan inkonstitusional. Islam melarang ujaran kebencian, fitnah, adu domba dan melarang prasangka buruk satu sama lain.”

Baca Juga: Semprot Sandiaga, Said Aqil: Bendera NU Tak Boleh Dikibarkan untuk Kampanye

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI