Tutup Buku, Mardani Ali Sera: Saya Haramkan Siapa pun Teriak Ganti Presiden

Jum'at, 03 Mei 2019 | 20:33 WIB
Tutup Buku, Mardani Ali Sera: Saya Haramkan Siapa pun Teriak Ganti Presiden
Mardani Ali Sera. (Suara.com/Ria Rizki)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PKS sekaligus pencetus gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera kini mengharamkan kepada siapapun yang masih berteriak-teriak ganti presiden. Seruan itu disampaikan Mardani karena gerakan #2019GantiPresiden telah tutup buku setelah pelaksanaan Pemilu 2019 berakhir.  

"Per 13 April saya sudah mengharamkan diri tidak boleh teriak lagi ganti presiden. Sudah selesai. Kenapa? Karena itu sudah hari terakhir kampanye. Kalau sekarang apalagi. Sudah selesai kompetisinya. Kita kembali normal. Ganti presiden sudah tutup buku," kata Mardani di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jumat (3/5/2019).

Justru, Mardani kini mengajak kedua kubu pasangan baik, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk bisa bertemu pasca Pilpres 2019 untuk mewujudkan suasana bangsa yang kondusif.

"Sebaiknya BPN tidak mengomentari TKN dan TKN tidak mengomentari BPN. Masing-masing monggo. Kita apresiasi. Siapapun pemenangnya, enggak usah ketakutan diambil TKN atau BPN," kata 

Baca Juga: BPN Bantah Prabowo Batal Jenguk Ani Gegara AHY Diajak Jokowi ke Istana

"Tinggal tekun saja. Enggak usah saling sahut. Karena yang seperti itu membuat di bawah, publik semakin pecah," sambungnya.

Mardani kemudian mengungkapkan bahwa seluruh pihak sejatinya bisa bersikap bijaksana apabila keputusan terkait siapa presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 sudah ditetapkan oleh KPU. Kemudian apabila ada yang tidak bisa menerima dengan hasil itu, kata Mardani bisa disampaikan melakui mekanisme yang sudah ditetapkan.

"Siapapun yang terpilih nanti. Kalau itu memang sudah melalui proses yang bagus, complain diselesaikan, itu suaranya rakyat dan saya harus menghormati," tandasnya.

Baca Juga: Respons AHY ke Istana, Puan: Ada Kemungkinan Demokrat Merapat ke Jokowi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI