Suara.com - Tindakan memalukan dilakukan pemandu wisata air di perairan Tanjung Benoa, Nusa Dua, Kuta Selatan. Seorang pemandu berinisial MT (29) mencabuli perempuan turis asal Tiongkok SZ yang masih berusia 20 tahun.
Peristiwa itu terjadi pada hari Selasa, 23 April, saat MT mengajari SZ bermain jetski di perairan. Kekinian, pelaku akhirnya sudah ditahan polisi.
Kasus pencabulan ini terjadi sekitar pukul 11.30 WITA. Korban yang menginap di salah satu hotel di kawasan Jalan Mahendradatta, Padangsambian, Denpasar Barat (Denbar) itu awalnya hendak berwisata ke Perairan Tanjung Benoa.
“Korban dipandu instruktur berinisial MT, karyawan salah satu usaha di lokasi,” kata saksi mata kepada Beritabali.com—jaringan Suara.com, Jumat (3/5/2019).
Baca Juga: Takut Pulang, Siswi SMP Dicabuli Berkali-kali Tukang Bakpao Selama 4 Hari
Setelah menyelesaikan administrasi, korban dibawa pelaku ke perairan untuk bermain jetski.
Namun, pelaku MT berniat jahat, dia membawa korban ke tempat sepi. Di sana, pelaku mencium bibir korban seraya menarik tangan pelajar itu ke alat vitalnya.
Korban awalnya sempat menolak. Namun, karena di bawah tekanan dan ancaman pelaku, korban akhirnya terpaksa melakukannya.
Tak hanya itu, pelaku juga memaksa korban menuruti nafsu bejatnya hingga mulut gadis itu terasa sakit. Setelahnya, pelaku meninggalkan korban begitu saja.
Setelah ditangkap, MT mengakui kepada penyidik Satreskrim Polresta Denpasar mencabuli pelajar asal Tiongkok di tengah laut.
Baca Juga: Miris, Gadis 12 Tahun di Jambi Jadi Korban Pencabulan Paman Sendiri
Wakapolresta Denpasar Ajun Komisaris Besar Benny Pramono mengatakan, korban datang ke TKP didampingi ibu dan teman-temannya untuk bermain Sea Walker di BMR Dive & Water Sport.
Selesai bermain sea walker selama 60 menit, korban membeli tiket permainan jetski dan dipandu oleh tersangka.
Selanjutnya, tersangka yang berkenalan mengakui diri bernama Poli itu membawa korban ke tengah laut. Korban posisinya di depan dan tersangka berada di belakang sambil memegang setang.
“Sampai di tengah laut, korban diminta memegang setang jetski dan tersangka memeluk pinggang korban,” ungkap Benny.
Namun, baru beberapa menit memegang setang, direbut lagi oleh tersangka dan jetski diarahkan menjauh dari ibunya menuju perairan dekat pulau kecil.
Di sana, tersangka mematikan mesin dan kemudian menarik tangan dan melecehkannya. Setelah itu, tersangka turun dan memberi isyarat agar korban mengikutinya tapi tidak mau.
Pria beralamat di Jalan Pratama, Tanjung Benoa, Kuta Selatan itu kembali naik ke jetski menuju ke sebuah tempat seperti sungai. Di situlah korban dipaksa melakukan tindakan tak senonoh hingga mulutnya sakit.
“Korban sempat menolak dan mencoba berteriak tapi terus dipaksa. Ada indikasi pengancaman,” tegasnya.
Perbuatan cabul itu tidak hanya sekali dilakukan. Tidak jauh dari tempat pertama, tersangka kembali meminta korban melayani hasratnya. Setelah nafsunya terlampiaskan, barulah korban diajak kembali ke tempat penyewaan jetski.
Kasus ini terungkap setelah korban menceritakan perbuatan tersangka ke orang tuanya kemudian dilaporkan ke polisi.
Polisi kemudian menangkap tersangka di TKP. Sementara barang bukti yang disita yakni baju dan celana tersangka, satu jetsky, tiga lembar tiket serta kuitansi pembayaran.