Suara.com - Kepolisian Republik Indonesia atau Polri menyatakan kebanyakan anggota Anarko Sindikalisme terdari anak-anak. Itu diketahui saat penangkapan Anarko Sindikalisme di Bandung, Jawa Barat.
Anarko Sindikalisme rusuh saat demo buruh, 1 Mei lalu. Sampai kini polisi terus mengusut terkait adanya kelompok anarko sindikalisme yang menyusup dalam pergerakan buruh pada aksi May Day di setiap daerah.
Karopenmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan Polda di masing-masing sedang melakukan pemetaan dan identifikasi terhadap para anggota dari kelompok doktrin anarko sindikalisme.
"Untuk perkembangan kelompok anarko sindikalisme, sindikat anarko ini sedang terus diidentifikasi karena ini bukan suatu fenomana dalam negeri, ini fenomena impact daripada fenomena yang ada di luar negeri khususnya di Rusia ya," kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (3/5/2019).
Baca Juga: Moeldoko Cari Dalang Kelompok Anarko Sindikalis yang Rusuh di Hari Buruh
Adapun hasil dari identifkasi tersebut, kata Dedi, Polda Jabar berhasil mengidentifikasi sebanyak 619 orang yang terdiri dari 605 pria dan 14 wanita terkait kelompok anarko sindikalisme pada May Day di Bandung.
Dari jumlah ratusan orang tersebut diketahui terdiri dari 326 orang dewasa dan 293 anak-anak. Dedi berujar, jumlah tersebut merupakan yang paling terbanyak dibanding wilayah lain yang sedang dilakukan identifikasi.
"Bandung yang paling dominan skrng yang berhasil kita identifikasi Bandung, Jawa Barat yang paling banyak. Jakarta kemudian Semarang, Jogja, Surabaya, kemudian di Sulawesi Selatan," kata Dedi.